Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed Membesar, Harga Emas Menguat

Harga emas menguat pada perdagangan Jumat (28/11/2025), dan berada di jalur untuk membukukan kenaikan bulanan ke empat secara berturut-turut. Penguatan ini didorong meningkatnya keyakinan pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada Desember.

Harga emas hari ini terlihat naik 0,64% ke US$ 4.184,73 per ons saat berita ditulis Pukul 13.30 WIB, merupakan level tertinggi sejak 14 November 2025. Dalam pekan ini, harga emas menguat sekitar 3% dan berpotensi mencatat kenaikan 3,9% sepanjang November.

Chief Market Analyst KCM Trade Tim Waterer mengatakan, kondisi perdagangan saat ini cenderung tipis dari sisi likuiditas, sehingga pergerakan harga menjadi lebih sensitif. “Kenaikan emas sebagian besar dipicu aksi pasar yang mulai melakukan posisi awal menjelang kemungkinan penurunan suku bunga,” ujarnya dikutip dari Reuters.

Pasar kini memproyeksikan peluang 87% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada Desember, naik dari 85% sehari sebelumnya dan jauh lebih tinggi dibandingkan 50% pada pekan lalu, berdasarkan CME FedWatch.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga juga semakin kuat setelah pernyataan Presiden The Fed San Francisco Mary Daly dan Gubernur The Fed Christopher Waller.

Bahkan, Kevin Hassett, kandidat kuat pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed, menyuarakan pandangan serupa dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa suku bunga seharusnya lebih rendah.

Namun, sikap tersebut berbeda dengan beberapa presiden The Fed regional yang menyarankan jeda kebijakan hingga inflasi bergerak lebih dekat ke target 2%.

Emas sebagai aset tanpa imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Sementara itu, dolar AS menuju penurunan mingguan terburuk sejak akhir Juli 2025. Pelemahan dolar membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Investor menilai, jika Hassett benar-benar memimpin The Fed, tekanan terhadap dolar bisa semakin besar.


sumber : investor.id