Kenaikan Harga Emas Terpangkas Usai Risalah Rapat The Fed
Harga emas sempat menguat lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (19/11/2025), namun kenaikan itu terpangkas setelah The Fed merilis risalah pertemuan terbarunya. Pasar kini menanti rilis data ekonomi penting untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS) selanjutnya.
Harga emas spot naik 0,2% dan ditutup di US$ 4.077,72 per ons.
Dikutip dari Reuters, risalah pertemuan 28–29 Oktober menunjukkan bahwa bank sentral AS kembali memotong suku bunga bulan lalu, meski para pembuat kebijakan memperingatkan bahwa pelonggaran terlalu cepat berisiko menggagalkan upaya menekan inflasi yang telah berada di atas target 2% selama empat setengah tahun.
Ketua The Fed Jerome Powell juga menegaskan dalam konferensi pers bahwa pemangkasan suku bunga pada pertemuan 9–10 Desember bukanlah hal yang ‘pasti terjadi’.
“Risalah itu sudah seperti air yang lewat di bawah jembatan. Yang lebih penting adalah apa yang akan terjadi pada Desember, dan The Fed butuh lebih banyak data,” ujar analis Marex, Edward Meir.
Meir menambahkan, data ekonomi AS akan dirilis secara bertahap, dan itu akan menjadi fokus utama pasar dalam beberapa minggu ke depan.
Saat ini, pelaku pasar hanya melihat peluang 30% untuk pemangkasan suku bunga pada Desember, berdasarkan perangkat CME FedWatch.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump kembali mengkritik Powell, menilai bank sentral bergerak terlalu lambat dalam menurunkan suku bunga.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya lebih diminati ketika suku bunga rendah dan saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
Pasar kini menunggu rilis laporan ketenagakerjaan September yang mundur hingga Kamis karena penutupan pemerintahan AS. Namun, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) memastikan tidak akan menerbitkan laporan ketenagakerjaan Oktober karena penutupan pemerintahan membuat pengambilan data survei rumah tangga tidak dapat dilakukan.
Data yang dirilis Selasa (18/11/2025) menunjukkan jumlah warga AS yang menerima tunjangan pengangguran mencapai level tertinggi dalam dua bulan pada pertengahan Oktober.
sumber : investor.id
