Harga Minyak Naik Tipis, Seiring Pembukaan Kembali Pemerintah AS

West Texas Intermediate (WTI), patokan Minyak Mentah AS, diperdagangkan di sekitar $58,37 saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB pada hari Kamis. WTI naik tips setelah Presiden AS, Donald Trump, menandatangani RUU untuk membuka kembali pemerintah AS. Para pedagang bersiap untuk menghadapi laporan perubahan stok Minyak Mentah dari Energy Information Administration (EIA) yang akan dirilis nanti pada hari Kamis.

Reuters melaporkan pada hari Kamis bahwa Presiden AS, Donald Trump, telah menandatangani RUU pendanaan pemerintah, menandai akhir resmi dari penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS. Pembukaan kembali ini akan memicu gelombang rilis data ekonomi AS yang tertunda akibat penutupan tersebut.

Para pedagang percaya bahwa pemulihan data ekonomi akan mengarah ke perlambatan ekonomi, dan itu akan mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga pada bulan Desember. Suku bunga yang lebih rendah umumnya melemahkan Dolar AS (USD) karena membuat Minyak lebih murah bagi para pembeli asing, meningkatkan permintaan global dan mengangkat harga WTI.

Di sisi lain, laporan menunjukkan kenaikan persediaan Minyak Mentah AS mingguan, memperkuat kekhawatiran bahwa pasokan global lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan bahan bakar saat ini. Data yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu menunjukkan bahwa persediaan Minyak Mentah di AS untuk minggu yang berakhir 7 November meningkat sebesar 1,3 juta barel dibandingkan dengan kenaikan 6,5 juta barel pada minggu sebelumnya. Angka ini melampaui ekspektasi naik 1,7 juta barel. Persediaan Minyak Mentah di Amerika Serikat sejauh ini menunjukkan kenaikan bersih sebesar 4,9 juta barel untuk tahun ini, menurut perhitungan Oilprice dari data API.

Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) merilis laporan bulanan, menunjukkan bahwa pasokan Minyak global akan sedikit melebihi permintaan pada tahun 2026, menandai pergeseran lebih lanjut dari proyeksi sebelumnya kelompok tersebut yaitu defisit pasokan.

“Sinyal OPEC tentang surplus pasokan melepaskan sentimen bearish yang sebelumnya terpendam di sesi sebelumnya, sementara kenaikan persediaan Minyak Mentah AS menambah tekanan, mendorong harga Minyak untuk terus merosot pada pagi hari Kamis,” kata Yang An, analis di Haitong Securities.


sumber : fxstreet