Harga Minyak Turun di Tengah Penguatan Dolar AS

West Texas Intermediate (WTI), patokan Minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $59,84 saat berita ini ditulis Pukul 13.25 WIB pada hari Selasa. WTI mengalami penurunan di tengah Dolar AS (USD) yang lebih kuat dan kekhawatiran terhadap permintaan energi global. Para trader bersiap untuk menghadapi laporan stok Minyak Mentah mingguan dari American Petroleum Institute (API) dan laporan pasar Minyak bulanan OPEC untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Rabu.

Kekhawatiran terhadap permintaan energi membebani harga Minyak, karena Arab Saudi pada hari Kamis lalu memangkas harga grade Minyak Mentah utamanya untuk Asia untuk pengiriman bulan depan ke level terendah dalam 11 bulan.

Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) mengumumkan sebelumnya bulan ini bahwa kelompok tersebut akan meningkatkan produksi sebesar 137.000 barel per hari (bph) pada bulan Desember tetapi kemudian akan menghentikan kenaikan produksi pada kuartal pertama (Q1) tahun depan, memicu ketakutan akan kelebihan pasokan global.

Di sisi lain, tanda-tanda kemajuan menuju akhir penutupan pemerintah AS dapat memberikan dukungan bagi harga WTI. Pada hari Minggu, sekelompok delapan senator Demokrat melanggar partai mereka untuk memberikan suara bersama Republik untuk memajukan RUU untuk membuka kembali pemerintah.

Presiden AS, Donald Trump, pada hari Senin menyatakan dukungan pada kesepakatan bipartisan untuk mengakhiri penutupan pemerintah AS, langkah signifikan yang membuat kemungkinan pemerintah akan dibuka kembali dalam beberapa hari. Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat, John Thune, mengatakan bahwa dia memprakirakan Trump akan menandatanganinya menjadi undang-undang setelah Kongres meloloskan legislasi tersebut.


sumber : fxstreet