Harga Minyak Naik, Setelah OPEC+ Isyaratkan Tunda Peningkatan Produksi Minyak
West Texas Intermediate (WTI), patokan Minyak Mentah AS, diperdagangkan di sekitar $61,40 saat berita ini ditulis Pukul 13.25 WIB pada hari Senin. Harga WTI naik setelah Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) memberi sinyal akan menghentikan peningkatan output. Para trader bersiap untuk menghadapi laporan perubahan stok Minyak Mentah American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis nanti pada hari Selasa.
OPEC+ pada hari Minggu mengatakan bahwa mereka berencana untuk menghentikan peningkatan output pada kuartal pertama (Q1) tahun 2026, setelah kenaikan moderat lainnya untuk bulan depan. Kelompok ini akan meningkatkan produksi sekitar 137.000 barel per hari (bph) pada bulan Desember, sesuai dengan kenaikan yang dijadwalkan untuk bulan Oktober dan November. Langkah ini diambil saat pasar menghadapi prospek kelebihan pasokan yang membengkak yang telah terlihat selama tiga bulan terakhir.
Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Laut Hitam dapat mendorong harga WTI. Reuters melaporkan akhir pekan lalu bahwa serangan drone Ukraina mengenai salah satu pelabuhan Minyak utama Rusia di Laut Hitam pada hari Minggu, menyebabkan kebakaran dan merusak setidaknya satu kapal, saat Kyiv berusaha untuk melemahkan upaya perang Rusia dengan menargetkan infrastruktur energinya. Area tersebut adalah rumah bagi sebuah kilang besar yang dikelola oleh Rosneft PJSC, yang dikenakan sanksi bulan lalu oleh AS, bersama dengan Lukoil PJSC.
Di sisi lain, komentar hawkish dari para pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed) dapat mengangkat Dolar AS (USD) dan membebani harga komoditas berdenominasi USD karena membuat Minyak Mentah menjadi lebih mahal bagi pembeli asing. The Fed memberikan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan Oktober minggu lalu, menurunkan suku bunga federal fund ke kisaran target 3,75% hingga 4,00%. Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan selama konferensi pers bahwa ini mungkin menjadi pemotongan suku bunga terakhir tahun ini, meredakan ekspektasi pasar terhadap pengurangan lebih lanjut pada bulan Desember.
sumber : fxstreet
