Harga Minyak Turun di Tengah Rencana Produksi Minyak OPEC+

West Texas Intermediate (WTI), patokan Minyak Mentah AS, diperdagangkan di $60,21 saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB pada hari Rabu. Harga WTI menurun di tengah rencana potensial oleh Organization of The Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) untuk meningkatkan output. Para trader menunggu laporan perubahan stok Minyak Mentah dari Energy Information Administration (EIA) yang akan dirilis nanti pada hari Rabu.

OPEC+ dilaporkan mempertimbangkan peningkatan produksi yang moderat pada bulan Desember, kata empat sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut kepada Reuters. Kelompok ini kemungkinan akan menyetujui peningkatan target output bulan Desember sebesar 137.000 barel per hari (bph) pada hari Minggu. Skenario dasar mengasumsikan pemulihan output menjadi sekitar 1,66 juta bph, namun masih belum ada konsensus mengenai laju ekspansi lebih lanjut. Keputusan untuk meningkatkan output Minyak dapat membebani harga WTI dalam jangka pendek.

“Peningkatan output OPEC+ dapat membantu mengimbangi pengurangan pasokan dari barel Rusia setelah sanksi AS,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.

Data yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa menunjukkan bahwa persediaan Minyak Mentah di AS untuk minggu yang berakhir 24 Oktober turun sebesar 4 juta barel dibandingkan dengan penurunan 2,98 juta barel pada minggu sebelumnya. Persediaan Minyak Mentah di AS sejauh ini menunjukkan penurunan bersih sebesar 6,4 juta barel untuk tahun ini, menurut perhitungan Oilprice dari data API.

Para trader Minyak akan memantau dengan seksama keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan nanti pada hari Rabu. The Fed diprakirakan secara luas akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) pada akhir pertemuan Oktober mereka pada hari Rabu. Ini akan membuat target Federal Funds Rate menjadi 3,75%-4,00%. Suku bunga yang lebih rendah umumnya melemahkan Dolar AS (USD) karena membuat Minyak lebih murah bagi pembeli asing, meningkatkan permintaan global dan mengangkat harga WTI.


sumber : fxstreet