Harga Emas Turun, Akhiri Rally Kenaikan Sembilan Minggu Beruntun

Harga emas dunia turun pada perdagangan Jumat (24/10/2025), meski data inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukkan angka sedikit lebih rendah dari perkiraan. Penurunan ini membuat harga emas mengakhiri tren kenaikan sembilan minggu berturut-turut.

Harga emas spot terakhir tercatat turun 0,32% dan ditutup di US$4.104,03 per troy ons, setelah sebelumnya sempat anjlok hampir 2% di sesi awal perdagangan. Secara mingguan, harga emas jatuh lebih dari 3%.

Pedagang logam independen Tai Wong menilai, harga emas dan perak melonjak setelah indeks harga inti AS untuk September lebih rendah dari perkiraan, tetapi kemungkinan belum cukup untuk menahan tekanan jual minggu ini. “Pergerakan harga menunjukkan emas, terutama perak, masih bisa turun lebih lanjut sebelum stabil,” ungkapnya dikutip dari CNBC Internasional.

Harga emas spot sempat mencetak rekor tertinggi di US$ 4.381,18 pada Senin (20/10/2025), namun sejak itu turun lebih dari 6% seiring investor mengambil keuntungan. Selain itu, meredanya ketegangan perdagangan AS-China juga menurunkan permintaan emas sebagai aset safe haven.

Harga perak spot juga turun 0,63% menjadi US$48,62 per ons dan mencatatkan kerugian mingguan lebih dari 6%.

Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan harga konsumen naik 3,0% selama 12 bulan hingga September, sedikit lebih rendah dari perkiraan ekonom yang sebesar 3,1%.

Para pedagang kini hampir sepenuhnya memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga dalam pertemuan The Fed pekan depan, dengan potensi pemotongan tambahan pada Desember. Suku bunga rendah menurunkan biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas.

Sementara itu, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pekan depan, menjelang batas waktu 1 November untuk pemberlakuan tarif tambahan terhadap impor China.

Kepala analis pasar di Blue Line Futures Phillip Streible memperingatkan, jika harga emas turun di bawah US$ 4.000, kemungkinan akan melihat aksi jual lebih besar di pasar. “Bahkan, harga emas bisa mencapai level support utama berikutnya di US$ 3.850,” ucapnya.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 55% karena ketegangan geopolitik dan perdagangan, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, serta ekspektasi pemotongan suku bunga AS.


sumber : investor.id