Indeks Dolar Melemah karena Penutupan Pemerintah AS yang Berkepanjangan

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, terkoreksi dibanding hari sebelumnya dan diperdagangkan sekitar 98,24 saat berita ini ditulis Pukul 13.35 WIB pada hari Senin.

Greenback melemah akibat penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung, yang telah memasuki hari ke-19 tanpa ada resolusi yang terlihat, karena para senator gagal untuk kesepuluh kalinya memecahkan kebuntuan selama pemungutan suara pada hari Kamis. Ini sekarang menjadi jeda pendanaan terpanjang ketiga dalam sejarah modern AS.

Dolar AS juga menghadapi tantangan di tengah meningkatnya kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS (Fed). Alat CME FedWatch menunjukkan bahwa pasar sekarang memperkirakan hampir 100% kemungkinan pemotongan suku bunga Fed pada bulan Oktober dan 96% kemungkinan pengurangan lain pada bulan Desember.

Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, berbicara di Pertemuan Tahunan Keanggotaan Institut Keuangan Internasional di Washington, DC, pada hari Jumat bahwa ia dapat mendukung jalur dengan pemotongan suku bunga lain jika lebih banyak risiko terhadap lapangan pekerjaan muncul dan inflasi terjaga. Musalem menambahkan bahwa Fed tidak seharusnya berada pada jalur yang telah ditentukan dan mengikuti pendekatan yang seimbang.

Meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dapat meningkatkan sentimen pasar, membatasi penurunan Dolar AS. Presiden Donald Trump mengatakan pada akhir pekan bahwa ia ingin Tiongkok membeli kedelai setidaknya dalam jumlah yang mereka beli sebelumnya. Trump menambahkan bahwa ia percaya Tiongkok akan membuat kesepakatan mengenai kedelai. “Kita bisa menurunkan apa yang harus dibayar Tiongkok dalam tarif, tetapi Tiongkok juga harus melakukan hal-hal untuk kita,” tambahnya. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, He Lifeng, dijadwalkan untuk bertemu dalam beberapa hari mendatang untuk meredakan ketegangan menjelang pertemuan potensial antara Presiden Trump dan Xi akhir bulan ini.


sumber : fxstreet