Harga Emas Jatuh, Seiring Menguatnya Dolar AS

Harga emas dunia jatuh 1% lebih pada perdagangan Jumat (17/10/2025), setelah sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di atas US$ 4.300 per ons. Koreksi ini terjadi seiring menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNBC internasional, pelemahan harga emas juga dipicu komentar Presiden AS Donald Trump yang menyebut bahwa tarif penuh terhadap China ‘tidak akan berkelanjutan’.
Harga emas spot jatuh 1,75% dan ditutup di US$ 4.225,74 per ons setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 4.379,22 pada awal perdagangan. Logam mulia itu menembus level US$ 4.300 untuk pertama kalinya pada Kamis (16/10/2025) dan masih mencatat kenaikan mingguan sekitar 4,8%.
Indeks dolar AS naik tipis 0,1%, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.
Sebelumnya, emas sempat berada di jalur kenaikan mingguan terbesar sejak September 2008, ketika krisis keuangan global dipicu oleh kejatuhan Lehman Brothers.
“Pernyataan Trump yang lebih bernada damai sejak pengumuman awal tarif 100% terhadap China tampaknya meredakan panasnya perdagangan emas,” ujar analis logam independen Tai Wong.
Trump pada Jumat juga mengkonfirmasi rencana pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, yang sedikit meredakan ketegangan pasar atas meningkatnya konflik dagang antara kedua negara.
Sebagai aset safe haven tradisional di tengah ketidakpastian, harga emas telah melonjak lebih dari 64% sepanjang tahun ini. Kenaikan tersebut didorong oleh ketegangan geopolitik, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, arus masuk ke reksa dana berbasis emas (ETF), serta ekspektasi penurunan suku bunga AS yang membuat emas, sebagai aset tanpa imbal hasil, semakin menarik.
“Kami memperkirakan harga emas rata-rata berada di kisaran US$ 4.488 per ons pada 2026, dengan potensi kenaikan lebih lanjut karena faktor struktural yang mendukung pasar,” kata Kepala Riset Komoditas Global di Standard Chartered Bank Suki Cooper.
Pasar kini memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Oktober dan satu kali lagi pada Desember mendatang.
Sementara itu, HSBC juga menaikkan proyeksi harga emas rata-rata 2025 sebesar US$ 100 menjadi US$ 3.455 per ons, dan memperkirakan harga logam mulia tersebut bisa menembus US$ 5.000 per ons pada 2026.
Permintaan fisik emas di Asia pun tetap kuat meski harga mencetak rekor baru, dengan premi di India mencapai level tertinggi dalam satu dekade menjelang musim festival.
sumber : investor.id