Harga Emas Lanjutkan Penguatan, Stabil di Atas $4.200

Harga emas dunia telah melampaui level US$ 4.200 per troy ons pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Pengamat pasar emas memperkirakan bahwa harga emas dapat melanjutkan reli ke depan. Namun, juga tidak menutup kemungkinan terjadinya koreksi.

Kalau seandainya naik, resisten pertama harga emas adalah di US$ 4.292. Sedangkan seandainya turun, kemungkinan besar harga emas dunia terkoreksi di US$ 4.188 untuk support pertama, support kedua di US$ 4.144.

Salah satu pendorong naiknnya harga emas adalah ketegangan yang terjadi akhir-akhir ini, di mana Amerika Serikat mengenakan tarif impor sebesar 100% terhadap China atas pengawasan tanah jarang.

Perundingan terkait isu dagang akan dibahas oleh kedua negara menjelang pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di di Korea Selatan. Di sisi lain, China telah mencatat kinerja neraca perdagangan yang lebih tinggi dari ekspetasi. Ini mengindikasikan bahwa China sudah memiliki pasar baru selain Amerika Serikat.

Berlanjutnya kenaikan harga emas juga didukung oleh sentimen penutupan pemerintah federal AS yang sudah memasuki hari ke-15, karena belum ada satu kesepakatan antara Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres terkait batas atas anggaran.

Harga emas juga naik menyusul pernyataan Gubernur The Fed Stephen Meeran bahwa perang dagang AS-China menimbulkan resiko terhadap ekonomi secara global, sehingga bank sentral diyakini akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan pada 29 Oktober 2025 mendatang.

Di sisi lain kita juga melihat bahwa permintaan logam mulia begitu besar terutama dalam bank sentral global, di antara lain China, India, hingga negara-negara di Amerika Latin dan Afrika. Untuk mendiversifikasi yang tadinya menggunakan dolar sekarang beralih ke logam mulia.

(Perkembangan) ini yang mengangkat harga emas terus melonjak tinggi. (Lonjakan harga emas) diperkirakan berlangsung sampai tahun 2028 dimana Trump akan menjabat sampai periode akhir Presiden AS, dan setelah itu kemungkinan akan terjadi koreksi besar-besaran terhadap harga emas dunia maupun logam mulia.


sumber : investor.id