Goldman Sachs Ungkap Harga Emas Akan Naik 6% di Tahun 2026

Harga emas dunia diperkirakan akan naik hingga 6% pada pertengahan tahun 2026 mendatang, karena permintaan baru dari kelompok pembeli utama akan mendorong logam mulia ke rekor tertinggi baru.

Perkiraan itu dikeluarkan dalam analisa perbankan ternama asal Amerika Serikat, Goldman Sachs Research yang dipimpin oleh analis Lina Thomas.

Dikutip dari Kitco News, Kamis (2/10/2025) tim analis Goldman Sachs memprediksi harga emas akan naik hingga ke kisaran US$ 4.000 per ons pada pertengahan tahun 2026 mendatang.

“(Perkiraan baru ini didorong) oleh permintaan struktural yang kuat dari bank sentral dan pelonggaran kebijakan Federal Reserve AS (yang mendukung permintaan ETF untuk emas),” ungkap Thomas dalam laporan studi Goldman Sachs.

Ini sekaligus menjadi kenaikan dari proyeksi harga emas sebelumnya oleh Goldman pada 24 September lalu, yang memperkirakan logam mulia berpeluang menyentuh US$ 3.772 di 2026.

Para analis Goldman Sachs membagi pembeli emas dalam dua kelompok besar.

“Pertama, pembeli yang berdasarkan keyakinan cenderung membeli logam mulia secara konsisten, terlepas dari harganya, dan berdasarkan pandangan mereka terhadap ekonomi atau untuk melindungi risiko,” kata mereka.

“Ini termasuk bank sentral, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), dan spekulan. Arus yang didorong oleh tesis mereka menentukan arah harga,” jelas analis Goldman Sachs.

“Sebagai aturan praktis, setiap 100 ton pembelian bersih oleh pemegang obligasi ini setara dengan kenaikan harga emas sebesar 1,7%,” tambahnya.

Kelompok pembeli kedua, yakni pembeli oportunistik yang mencakup rumah tangga di pasar negara berkembang, atau mereka yang melakukan penjualan ketika yakin harganya tepat. “Mereka mungkin memberikan batas bawah harga saat harga turun dan resistensi saat harga naik,” papar analis Goldman Sachs.

Di sisi lain, proyeksi aktivitas bank sentral Goldman Sachs Research menunjukkan pembelian emas bank-bank sentral telah menyusut pada bulan Juli dibandingkan rata-rata bulanan untuk tahun 2025.

“Bank sentral telah membeli 64 ton emas per bulan tahun ini, yang lebih rendah dari perkiraan Goldman Sachs Research sebesar 80 ton per bulan,” demikian laporan tersebut.


sumber : investor.id