Indeks Dolar Tetap Tertekan karena Ancaman Penutupan Pemerintah AS

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, tetap tertekan untuk hari ketiga berturut-turut dan diperdagangkan sekitar 97,49 saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB pada hari Selasa.

Greenback menghadapi tantangan karena para pedagang bersikap hati-hati akibat kekhawatiran bahwa laporan lapangan pekerjaan AS yang akan datang mungkin tidak dirilis minggu ini, dengan pemerintah mendekati pembekuan pendanaan dan kemungkinan penutupan. Para pedagang menunggu laporan Nonfarm Payrolls bulan September untuk mendapatkan wawasan tentang pasar tenaga kerja, bersama dengan data tentang lowongan pekerjaan, gaji swasta, dan PMI manufaktur ISM.

Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan tentang pemotongan lapangan pekerjaan federal secara massal jika Kongres gagal meloloskan undang-undang pendanaan, secara efektif menempatkan pemerintahnya sendiri dalam risiko dan mengancam gangguan lebih lanjut terhadap operasi federal.

Reuters mengutip pernyataan Gedung Putih yang mengatakan bahwa Presiden Trump menandatangani proklamasi pada hari Senin yang memberlakukan tarif 10% pada impor kayu dan tarif 25% pada vanity, kabinet dapur dan produk kayu berlapis. Proklamasi tersebut menyatakan bahwa tarif akan mulai berlaku pada 14 Oktober.

Laporan inflasi AS bulan Agustus meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve AS (The Fed) kemungkinan akan memberikan penurunan suku bunga lainnya pada bulan Oktober. Pasar kini memprakirakan hampir 90% kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Oktober dan 70% kemungkinan penurunan lainnya pada bulan Desember, menurut Alat FedWatch CME.


sumber : fxstreet