Harga Emas Tembus $3.800 per Troy Ounce karena Pelemahan Dolar AS

Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) terbaru pada perdagangan Senin (29/9/2025). Penguatan tersebut terdorong pelemahan dolar AS dan meningkatnya keyakinan pasar bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini.
Harga emas hari ini naik 0,98% menjadi US$ 3.815,16 per ons saat berita ditulis Pukul 14.00 WIB, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa baru di US$3.819,63. Sedangkan level rekor tertinggi sebelumnya berada di level US$ 3.790,95 pada 23 September 2025 lalu.
Selama sebulan terakhir, harga emas naik 10,06%, dan menguat 42,77% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan secara year to date (ytd), harga emas telah melonjak 44,57%.
Dikutip dari Reuters, indeks dolar AS melemah 0,2% terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas yang dihargakan dengan dolar menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Kenaikan emas juga didorong data inflasi AS. Departemen Perdagangan AS melaporkan Indeks Harga PCE, ukuran inflasi yang diawasi ketat The Fed, naik 0,3% pada Agustus, sejalan dengan perkiraan dan sedikit lebih tinggi dari kenaikan 0,2% di Juli.
Analis Capital.com Kyle Rodda mengatakan, data inflasi yang cukup jinak ini memberi alasan pasar untuk percaya bahwa pemangkasan suku bunga The Fed akan berlanjut pada Oktober dan Desember mendatang.
“Sentimen sangat bullish, dan harga emas berpotensi kembali menguji rekor baru pekan ini. Namun, posisi pasar yang sudah cukup panjang bisa menjadi alasan untuk tetap berhati-hati,” ungkap Rodda.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan peluang 90% pemangkasan suku bunga The Fed pada Oktober, serta 65% kemungkinan tambahan pemangkasan pada Desember.
Emas sebagai aset safe haven biasanya bersinar di tengah suku bunga rendah serta kondisi geopolitik dan ekonomi yang tidak pasti. Saat ini, investor juga mencermati potensi shutdown pemerintah AS, sehingga pasar saham Asia dibuka hati-hati pada awal pekan.
Investor kini menanti rilis data ekonomi AS, termasuk lowongan pekerjaan, payroll sektor swasta, indeks manufaktur ISM, serta laporan non-farm payrolls pada Jumat (3/10/2025), sebagai petunjuk lebih lanjut mengenai arah ekonomi.
Sementara itu, SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mencatat kepemilikan naik 0,89% menjadi 1.005,72 ton pada Jumat (26/9/2025), dari sebelumnya 996,85 ton pada Kamis (25/9/2025).
sumber : investor.id