Harga Emas Naik Tipis, Tunggu Data Ketenagakerjaan dan Inflasi PCE AS

Harga emas dunia naik tipis pada Rabu (24/9/2025), setelah sehari sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).
Harga emas hari ini terlihat naik 0,01% ke posisi US$ 3.770,97 per troy ounce saat berita ditulis Pukul 13.35 WIB. Sehari sebelumnya, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 3.790,95 per troy ounce.
Dalam sebulan terakhir, harga emas telah naik 11,78%, dan meningkat 41,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Powell menegaskan, bank sentral AS perlu menjaga keseimbangan antara risiko inflasi tinggi dan pelemahan pasar tenaga kerja dalam menentukan arah kebijakan. Namun, ia tidak memberi sinyal jelas terkait arah suku bunga The Fed ke depan.
Menurut analis senior OANDA Kelvin Wong, kondisi teknikal emas yang sudah masuk area jenuh beli (overbought) dengan indeks kekuatan relatif (RSI) di level 78 turut mendorong aksi ambil untung.
“Harga emas mungkin akan mengalami koreksi minor hari ini, tetapi tren jangka pendek maupun menengah masih mendukung outlook bullish,” ujarnya.
Pasar kini menunggu data klaim pengangguran mingguan AS pada Kamis (25/9/2025) dan indeks belanja konsumsi personal (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis Jumat (26/9/2025).
Analis Capital.com Kyle Rodda menilai, jika data inflasi Jumat menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan, terutama akibat tarif impor, maka bisa memberi tekanan tambahan terhadap harga emas.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan ada dua kali pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin tahun ini, dengan probabilitas 93% terjadi pada Oktober dan 77% pada Desember.
sumber : investor.id