Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar, Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga

Harga emas dunia kembali melemah pada perdagangan Kamis (18/9/2025). Pelemahan itu karena tertekan oleh penguatan dolar AS setelah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi pasar.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot hari ini terlihat turun 0,2% menjadi US$ 3.636,64 per troy ounce saat berita ditulis Pukul 13.25 WIB, setelah sehari sebelumnya sempat menembus rekor tertinggi US$ 3.707,30 per troy ounce.
Analis Marex Edward Meir menilai, pernyataan The Fed masih cenderung hawkish. The Fed tidak sepenuhnya memberikan sinyal kuat untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Akibatnya, dolar menguat setelah rapat The Fed, sementara yield obligasi AS ikut naik.
“Dalam jangka pendek, emas berpotensi terkoreksi lebih jauh ke kisaran US$ 3.600,” ujarnya.
Indeks dolar AS naik 0,2%, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. The Fed dalam pertemuan terbarunya menegaskan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps, dan memberi sinyal penurunan bertahap hingga akhir tahun ini.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyebut langkah ini sebagai ‘pemangkasan berbasis manajemen risiko’ untuk merespons pelemahan pasar tenaga kerja.
Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun 0,44% menjadi 975,66 ton pada Rabu (17/9), dibandingkan 979,95 ton sehari sebelumnya.
Sejauh tahun 2025, harga emas sudah melonjak 39%, setelah pada 2024 naik 27%. Kenaikan tersebut ditopang ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed, ketegangan geopolitik global, serta aksi beli bank sentral dunia.
sumber : investor.id