Harga Minyak Turun di Tengah Kekhawatiran Permintaan Minyak AS

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $63,68 saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Kamis. Harga WTI turun saat data yang menunjukkan peningkatan stok diesel AS memicu kekhawatiran terhadap permintaan. Namun, ketegangan geopolitik yang terus berlanjut mungkin membantu membatasi penurunan emas hitam ini.

Stok minyak mentah AS mengalami penurunan besar pekan lalu, mengindikasikan permintaan lebih kuat. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) AS pada hari Rabu menunjukkan bahwa stok minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir 12 September turun sebesar 9,285 juta barel, dibandingkan dengan kenaikan 3,939 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan turun sebesar 1,5 juta barel.

Namun, stok distilat meningkat sebesar 4,0 juta barel, meningkatkan kekhawatiran terhadap permintaan dan melemahkan harga WTI. “Sepertinya pasar merespons diesel, yang merupakan bagian yang lemah dari seluruh kompleks,” kata Phil Flynn, seorang analis senior di Price Futures Group.

Risiko pasokan minyak Rusia akan diawasi dengan ketat setelah serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Reuters melaporkan sebelumnya pada hari Selasa bahwa monopoli pipa minyak Rusia, Transneft, yang menangani lebih dari 80% minyak negara itu, memperingatkan para produsen bahwa mereka mungkin harus mengurangi produksi setelah serangan drone Ukraina pada pelabuhan ekspor dan kilang yang kritis. Risiko gangguan pasokan Rusia dapat mengangkat harga WTI dalam jangka pendek.


sumber : fxstreet