Harga Emas Naik, Capai Kenaikan Mingguan Keempat Berturut-turut

Harga emas dunia naik pada perdagangan Jumat (12/9/2025), menuju kenaikan mingguan keempat berturut-turut. Sentimen pasar ditopang oleh melemahnya pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menutupi kekhawatiran inflasi, menjelang keputusan suku bunga The Fed pekan depan.

Harga emas hari ini terlihat menguat 0,54% menjadi US$ 3.650,55 per ons pada saat berita ditulis Pukul 14.00 WIB. Sepanjang pekan ini, emas sudah naik 1,7%.

“Pasar kini memperkirakan peluang tinggi setidaknya ada tiga kali pemangkasan suku bunga sebelum 2025 berakhir. Proyeksi ini jauh lebih banyak dibandingkan dua bulan lalu,” ujar Senior Market Analyst OANDA Kelvin Wong dikutip dari Reuters.

Data terbaru menunjukkan harga konsumen AS naik 0,4% pada Agustus, laju bulanan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Namun, harga produsen justru turun tak terduga. Klaim pengangguran mingguan melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2021, sementara laporan ketenagakerjaan pekan lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja hampir terhenti.

Kondisi itu memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu depan, bahkan ada kemungkinan kecil penurunan lebih agresif 50 bps.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena lebih menarik sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Managing Partner di Sprott Inc Ryan McIntyre mengatakan, harga emas sudah mendekati US$ 3.700, dan itu bisa terjadi kapan saja. “Dalam jangka pendek, ada resisten di sekitar US$ 3.900, tetapi dalam jangka panjang kami menilai emas masih kurang dimiliki institusi besar,” katanya.

Sejak awal tahun 2025, harga emas sudah melesat sekitar 39% dan sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 3.673,95 pada Selasa (9/9/2025)


sumber : investor.id