Harga Emas Turun Tipis, Tertahan Data Tenaga Kerja AS

Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan Kamis (11/9/2025), tapi tetap berada dekat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH). Penurunan itu berhasil ditahan oleh data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang melemah
Dikutip dari Reuters, data tersebut memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pekan depan.
Harga emas spot turun tipis 0,18% dan ditutup menjadi US$ 3.633,92 per ons, setelah sempat anjlok hingga 0,6% sebelum rilis data ekonomi. Sebelumnya, harga emas sempat menembus rekor US$ 3.674,56 pada Selasa (9/9/2025).
Menurut analis logam Tai Wong, emas berhasil ‘diselamatkan’ oleh lonjakan klaim pengangguran mingguan yang mencapai 263 ribu, tertinggi dalam tiga tahun, meski inflasi inti masih tinggi di level 0,3% secara bulanan.
“Pergerakan harga terakhir memang menunjukkan adanya kelelahan pembeli, tapi prospek emas dalam beberapa bulan ke depan tetap konstruktif sehingga ruang untuk koreksi besar relatif terbatas,” ujarnya.
Data terbaru menunjukkan indeks harga produsen (PPI) AS justru turun pada Agustus, didorong lemahnya margin jasa perdagangan dan biaya barang yang relatif tenang.
Sebelumnya, data nonfarm payrolls yang dirilis pekan lalu juga lemah, ditambah revisi yang menunjukkan 911 ribu pekerjaan lebih sedikit sepanjang 12 bulan hingga Maret.
Kombinasi data tersebut memperlihatkan momentum ekonomi yang mulai mendingin, sehingga semakin memperkuat peluang pemangkasan suku bunga The Fed.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar kini sepenuhnya memperkirakan pemangkasan 25 basis poin pekan depan, bahkan ada peluang tipis penurunan setengah poin.
Harga emas telah menguat 38% sepanjang tahun ini, didorong ekspektasi suku bunga lebih rendah, inflasi tinggi, ketidakpastian global, serta diversifikasi dari aset dan dolar AS. Analis ANZ menilai faktor-faktor itu, ditambah pembelian oleh bank sentral, akan terus menopang permintaan investasi emas.
sumber : investor.id