Harga Minyak Turun Tipis di Tengah Risiko Geopolitik Global

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $63,55 saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB pada hari Kamis. WTI diperdagangkan turun tipis, meski telah berada di wilayah positif selama tiga hari berturut-turut di tengah risiko geopolitik global.
Tensi geopolitik yang meningkat di Eropa dan Timur Tengah memberikan dukungan bagi emas hitam. Risiko geopolitik di Eropa meningkat setelah Polandia menembak jatuh drone Rusia yang melintasi wilayahnya dalam serangan terbaru Rusia terhadap Ukraina. Di front Timur Tengah, Israel pada hari Selasa melancarkan serangan di Doha, Qatar, menargetkan kepemimpinan senior Hamas. Qatar mengatakan bahwa serangan oleh Israel melanggar hukum internasional dan mengancam untuk memperluas konflik di wilayah tersebut, yang merupakan sumber sekitar sepertiga dari pasokan minyak global.
Persediaan minyak mentah secara tak terduga naik minggu lalu, menunjukkan permintaan yang lebih lemah dan mungkin membatasi kenaikan harga WTI. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir 5 September meningkat sebesar 3,939 juta barel, dibandingkan dengan kenaikan 2,415 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa persediaan akan turun sebesar 1,1 juta barel.
Selanjutnya, Energy Information Administration (EIA) AS menyatakan pada hari Selasa bahwa mereka memprakirakan harga minyak mentah global akan tetap di bawah tekanan signifikan dalam beberapa bulan mendatang akibat meningkatnya persediaan oleh OPEC+, Organization of the Petroleum Exporting Countries, dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia. Hal ini, pada gilirannya, juga dapat melemahkan harga WTI dalam waktu dekat.
sumber : fxstreet