The Fed Makin Pede Pangkas Suku Bunga, Harga Emas Lanjutkan Reli

Harga emas dunia kembali naik dan reli rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Selasa (9/9/2025) pagi. Penguatan ini ditopang oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan turunnya imbal hasil obligasi, seiring meningkatnya ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan ini.
Harga emas hari ini terlihat naik 0,23% menjadi US$ 3.644,24 per troy ons pada saat berita ditulis Pukul 13.20 WIB. Setelah awal perdagangan sempat kembali menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 3.659,10. Sedangkan rekor tertinggi sebelumnya berada di US$ 3.646.24 yang tercipta kemarin.
“Harga emas masih berpotensi menguat lebih jauh, asalkan bank sentral AS memenuhi ekspektasi pasar terkait pemangkasan suku bunga ganda,” kata Chief Market Analyst KCM Trade Tim Waterer dikutip dari Reuters.
Pasar semakin yakin The Fed akan menurunkan suku bunga setelah data ketenagakerjaan AS menunjukkan pelemahan signifikan. Pertumbuhan lapangan kerja pada Agustus melambat tajam, sementara tingkat pengangguran naik ke 4,3%, level tertinggi hampir empat tahun terakhir.
Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan 89,4% kemungkinan The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, dan 10,6% kemungkinan pemangkasan jumbo 50 basis poin pada pertemuan pekan depan.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya menekan nilai dolar dan imbal hasil obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks dolar AS tercatat jatuh ke level terendah dalam hampir tujuh pekan, sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun ke posisi terendah dalam lima bulan.
Investor kini menunggu data inflasi produsen (PPI) AS pada Rabu dan inflasi konsumen (CPI) pada Kamis sebagai petunjuk tambahan arah kebijakan The Fed.
“Jika data inflasi AS lebih rendah dari perkiraan, The Fed bisa semakin dovish. Hal ini dapat mempercepat langkah harga emas menuju level psikologis US$ 3.700,” tambah Waterer.
Harga emas telah melonjak 38% sepanjang 2025, setelah naik 27% pada 2024. Kenaikan tersebut didukung pelemahan dolar, akumulasi emas oleh bank sentral, kebijakan moneter longgar, serta ketidakpastian global.
sumber : investor.id