Harga Minyak Turun di Tengah Kekhawatiran Kelebihan Pasokan

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $62,82 saat berita ini ditulis Pukul 13.15 WIB pada hari Kamis. Pada hari Rabu kemarin, WTI turun ke level terendah hampir dua bulan akibat peningkatan yang tidak terduga dalam pasokan minyak mentah AS dan proyeksi surplus minyak yang bearish oleh International Energy Agency (IEA).
Persediaan minyak mentah AS meningkat secara tak terduga minggu lalu, menandakan permintaan lebih lemah dan melemahkan harga WTI. Menurut Energy Information Administration, stok minyak mentah di AS untuk minggu yang berakhir pada 8 Agustus naik sebesar 3,036 juta barel, dibandingkan dengan penurunan 3,029 juta barel pada minggu sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan menurun sebesar 800.000 barel.
Lebih lanjut, kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan di pasar minyak tahun ini juga membebani emas hitam. International Energy Agency memproyeksikan kelebihan pasokan di pasar tahun ini akibat lonjakan pasokan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) serta produsen-produsen non-OPEC+. IEA pada hari Rabu merilis laporan yang memproyeksikan surplus minyak global mencapai rekor sebesar 2,96 juta barel per hari pada tahun 2026 akibat permintaan yang lesu dan peningkatan pasokan.
Para pedagang minyak akan memantau dengan cermat pertemuan yang akan datang antara Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Alaska pada hari Jumat untuk membahas isu Ukraina. Menjelang akhir hari Rabu, Trump memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi “konsekuensi yang sangat berat” jika Putin tidak setuju untuk mengakhiri perang di Ukraina selama pertemuan mereka pada hari Jumat. Dalam ketidakhadiran perkembangan lebih lanjut antara AS dan Rusia, perundingan dapat meningkatkan prospek sanksi yang lebih ketat terhadap Moskow, yang mungkin membantu membatasi penurunan WTI dalam jangka pendek.
sumber : fxstreet