Harga Emas Naik Tipis di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Harga emas naik tipis pada Rabu (13/8/2025). Di tengah pelemahan dolar AS setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September mendatang.

Dikutip dari Reuters, pasar juga menanti perkembangan dari pertemuan AS-Rusia terkait perang di Ukraina.

Harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 3.355,05 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB.

Analis KCM Trade Tim Waterer mengatakan, penurunan dolar AS memberi dorongan moderat pada harga emas yang bergerak di kisaran US$ 3.350 menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat (15/8/2025).

“Jika pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan dan perang di Ukraina terus berlanjut, harga emas berpotensi kembali menguji level US$ 3.400,” ujarnya.

Gedung Putih pada Selasa (12/8/2025) menyebut pertemuan puncak tersebut merupakan ‘sesi mendengarkan’ bagi Trump, sehingga meredam harapan tercapainya gencatan senjata cepat antara Rusia dan Ukraina.

Data inflasi yang dirilis Selasa menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik 0,2% pada Juli, melambat dari kenaikan 0,3% pada Juni. Secara tahunan, CPI meningkat 2,7%.

Pelemahan dolar membuat aset yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya. Saat ini pasar memperkirakan peluang sekitar 90% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September, dengan setidaknya satu kali penurunan tambahan sebelum akhir tahun.

Lingkungan suku bunga rendah biasanya menguntungkan bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil bunga.

Di sisi lain, ketegangan perdagangan antara AS dan China sedikit mereda setelah kedua negara sepakat memperpanjang gencatan tarif selama 90 hari, sehingga menunda pengenaan bea masuk tiga digit pada barang masing-masing.

Investor kini menunggu rilis data ekonomi AS lainnya pekan ini, termasuk Indeks Harga Produsen (PPI), klaim tunjangan pengangguran mingguan, dan penjualan ritel.


sumber : investor.id