Harga Minyak Naik Tipis Saat OPEC+ Naikkan Proyeksi Permintaan Minyak

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) naik tipis setelah mencatatkan penurunan lebih dari 1% di hari sebelumnya, diperdagangkan di sekitar $63,11 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Rabu. Harga minyak mentah menguat saat Organization of Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) menaikkan proyeksi permintaan minyak global untuk tahun depan. Selain itu, kelompok tersebut menurunkan estimasi pertumbuhan pasokan dari Amerika Serikat (AS) dan produsen-produsen non-OPEC+ lainnya, menandakan pasar lebih ketat ke depan.
Namun, harga Minyak mentah kesulitan menjelang pertemuan AS-Rusia yang akan datang yang dijadwalkan pada hari Jumat. Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Putin, akan bertemu di Alaska pada 15 Agustus, dengan tujuan untuk menemukan resolusi terhadap konflik di Ukraina. Setiap kesepakatan AS-Rusia dapat mengarah pada pencabutan sanksi AS terhadap Rusia, yang mungkin meredakan kekhawatiran terhadap pasokan. Namun, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah menolak setiap konsesi teritorial.
Data American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 1,5 juta barel minggu lalu, melawan ekspektasi penurunan sebesar 0,8 juta barel dan penurunan sebelumnya sebesar 4,2 juta barel. Stok minyak mentah AS yang tidak terduga mengindikasikan puncak permintaan musim panas mendekati akhir.
Energy Information Administration (EIA) AS memproyeksikan produksi minyak mentah akan mencapai rekor 13,41 juta bph pada tahun 2025 sebelum melambat pada tahun 2026 saat harga yang lebih rendah memperlambat aktivitas. OPEC mempertahankan proyeksi permintaan 2025 tetapi menaikkan proyeksi pertumbuhan 2026 sebesar 100.000 bph menjadi 1,38 juta bph, mengantisipasi peningkatan produksi dari wilayah lain seiring dengan penurunan produksi AS. Secara terpisah, Departemen Energi AS meningkatkan estimasi surplus minyak global tahun ini menjadi 1,7 juta bph.
sumber : fxstreet