Harga Minyak Tetap Dalam Tekanan, Berada di Level Terendah Satu Bulan

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $63,28 saat berita ini ditulis Pukul 13.20 WIB pada hari Senin. WTI tetap berada di bawah tekanan jual setelah mencatatkan penurunan mingguan terburuk sejak akhir Juni di hari sebelumnya. Para pedagang minyak bersiap untuk menghadapi laporan stok minyak mentah dari American Petroleum Institute (API), yang akan dirilis nanti pada hari Selasa.
Potensi pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mengakhiri sanksi membebani harga WTI. Trump mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan Putin pada hari Jumat di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina.
Minggu lalu, Trump mengancam akan meningkatkan tarif terhadap India jika negara itu terus membeli minyak Rusia. Tarif AS yang lebih tinggi terhadap banyak mitra dagang mulai berlaku pada hari Kamis lalu, memicu kekhawatiran terhadap aktivitas ekonomi global yang lebih lemah dan memicu sentimen bearish di kalangan para pedagang minyak. Hal ini, pada gilirannya, mungkin terus melemahkan emas hitam.
Organization of Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) sepakat untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari (bph) untuk bulan September, yang merupakan yang terbaru dalam serangkaian peningkatan output untuk mendapatkan kembali pangsa pasar. Hal ini mungkin membatasi kenaikan harga WTI.
Namun, para pedagang minyak akan memantau data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Juli, yang akan dipublikasikan nanti pada hari Selasa. IHK AS bulan Juli diprakirakan akan menunjukkan kenaikan 2,8% YoY, sementara IHK inti diprakirakan akan menunjukkan kenaikan 3,0% pada periode laporan yang sama. Jika data inflasi menunjukkan hasil yang lebih lemah dari yang diprakirakan, ini dapat menyeret Dolar AS (USD) lebih rendah dan meningkatkan permintaan minyak mentah berdenominasi USD dari pembeli asing.
sumber : fxstreet