Harga Emas Melemah Tipis, Terdorong Penguatan Dolar AS

Harga emas dunia melemah tipis pada perdagangan Selasa (5/8/2025), terdorong oleh penguatan dolar AS, seiring ekspektasi pasar bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga acuan.

Dikutip dari Reuters, harga emas hari ini turun 0,01% ke level US$ 3.368,93 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.35 WIB.

“Momentum jangka pendek kini berpihak pada sisi bullish. Secara fundamental, emas ditopang oleh narasi bahwa The Fed kemungkinan besar akan memangkas suku bunga pada September,” ujar analis pasar senior OANDA Kelvin Wong.

Sentimen dovish menguat setelah data ketenagakerjaan AS periode Juli menunjukkan pertumbuhan yang lebih lemah dari perkiraan. Bahkan, angka non-farm payroll untuk Mei dan Juni direvisi turun sebanyak 258 ribu pekerjaan, menandakan pelemahan kondisi pasar tenaga kerja.

Saat ini, peluang pemangkasan suku bunga pada September mencapai 92%, berdasarkan data CME FedWatch Tool.

Gubernur The Fed San Francisco Mary Daly pada Senin (4/8/2025) menyatakan, bukti pelemahan pasar tenaga kerja makin menguat dan tidak ada indikasi inflasi akibat tarif yang menetap, sehingga waktu pemangkasan suku bunga sudah semakin dekat.

Sebagai aset lindung nilai saat ketidakpastian ekonomi dan politik, emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.

Dari sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump kembali mengancam akan menaikkan tarif atas barang-barang dari India, terkait keputusan India untuk tetap membeli minyak dari Rusia. Pemerintah India menyebut pernyataan Trump itu ‘tidak berdasar’ dan berjanji akan melindungi kepentingan ekonominya, memperkeruh hubungan dagang kedua negara.

Meski demikian, harga emas masih menghadapi resistensi teknikal. “Saya belum melihat dorongan kuat dari pelaku pasar untuk menembus level US$ 3.450. Kenaikan lebih lanjut butuh katalis yang sangat jelas,” tambah Wong.


sumber : investor.id