Harga Emas Anjlok, Sempat Sentuh Level Terendah Tiga Pekan

Harga emas dunia jatuh pada perdagangan Senin (28/7/2025), sempat menyentuh level terendah dalam hampir tiga pekan. Pelemahan ini dipicu kesepakatan dagang terbaru antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa yang meningkatkan selera risiko investor dan mendorong penguatan dolar AS.

Dikutip dari Reuters, harga spot emas turun 0,68% dan ditutup ke posisi US$ 3.314,32 per ons, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 9 Juli 2025 di US$ 3.301,58.

Dolar AS tercatat menguat ke level tertinggi dalam lebih dari sepekan, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

“Semakin banyak kesepakatan dagang yang diumumkan, dolar makin menguat. Ini menekan daya tarik emas dan mendorong aksi jual di tengah meningkatnya selera risiko,” kata analis Marex Edward Meir.

Kesepakatan akhir pekan lalu antara Presiden AS Donald Trump dan Komisi Eropa menetapkan tarif 15% untuk barang-barang asal Uni Eropa, setengah dari ancaman awal, meredakan kekhawatiran akan perang dagang besar-besaran. Perjanjian ini menyusul kesepakatan serupa AS-Jepang pekan lalu.

Sementara itu, AS dan China dijadwalkan melanjutkan pembicaraan tarif di Stockholm pada Selasa (29/7/2025), dengan harapan memperpanjang masa gencatan dagang selama 90 hari.

Namun, perwakilan dagang AS menyebut belum ada harapan terobosan besar dalam pembicaraan tarif AS dan China tersebut. Sebab, pembicaraan hanya akan fokus pada pemantauan dan implementasi komitmen yang sudah ada.

“Emas tidak jatuh terlalu dalam karena kesepakatan ini masih bisa jadi sulit diimplementasikan atau tidak realistis,” tambah Meir.

Investor kini menanti hasil pertemuan dua hari bank sentral AS, The Fed, yang akan berakhir Rabu (30/7/2025). Pasar memperkirakan suku bunga acuan masih akan dipertahankan di kisaran 4,25%–4,5%, namun spekulasi pemangkasan suku bunga pada September terus bergulir. Emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak turun 0,3% ke US$ 38,04 per ons dan platinum terpangkas 1,1% ke US$ 1.386,03. Sedangkan palladium malah menguat 1,5% ke US$ 1.238,18.


sumber : investor.id