Harga Minyak Kehilangan Traksi di Tengah Melimpahnya Pasokan Minyak

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $65,48 saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Selasa. WTI kehilangan traksi di tengah kekhawatiran akan melimpahnya pasokan minyak global. Para Pelaku Pasar menunggu rilis laporan stok minyak mentah mingguan dari American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis nanti pada hari Selasa untuk mendapatkan dorongan baru.
Pemerintah Irak secara resmi telah melanjutkan ekspor minyak mentah dari Wilayah Kurdistan setelah terhenti lebih dari dua tahun, dalam langkah yang diprakirakan dapat meredakan ketegangan antara Baghdad dan Erbil serta meningkatkan volume ekspor nasional. Kurdistan berharap dapat menyuplai pasar minyak mentah Irak dengan 230.000 barel per hari (bph) setelah ekspor dilanjutkan. Prospek untuk ekspor minyak mentah yang lebih besar dari Irak dapat meningkatkan pasokan minyak global dan melemahkan harga WTI dalam waktu dekat.
Selain itu, tenggat waktu tarif AS mungkin akan membebani harga WTI. Tarif AS pada impor UE diprakirakan akan dimulai pada 1 Agustus 2025, meningkatkan kekhawatiran perdagangan yang melampaui minyak. Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyuarakan optimisme untuk mencapai kesepakatan dengan blok tersebut, tetapi sementara itu, risiko tarif terus membatasi potensi kenaikan harga minyak mentah.
Di sisi lain, langkah-langkah Uni Eropa (UE) terhadap pasokan minyak mentah Rusia mungkin memberikan beberapa dukungan bagi emas hitam. UE minggu lalu menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia terkait perang di Ukraina, yang juga menargetkan Nayara Energy India, eksportir produk minyak yang disuling dari minyak mentah Rusia. Langkah ini menyusul ancaman Presiden AS, Donald Trump, minggu lalu untuk memberlakukan sanksi pada pembeli ekspor Rusia kecuali Rusia setuju dengan kesepakatan damai dalam waktu 50 hari.
sumber : fxstreet