Harga Emas Naik, Sentuh Level Tertinggi Lima Pekan

Harga emas naik lebih dari 1% pada perdagangan Senin (21/7/2025), mencapai level tertinggi dalam lima pekan terakhir. Penguatan ini didorong oleh pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari CNBC internasional, hal itu terjad di tengah ketidakpastian menjelang tenggat 1 Agustus 2025 untuk negara-negara menyepakati kesepakatan dagang denganAS, atau menghadapi ancaman tarif tambahan.

Harga spot emas tercatat naik 1,39% dan ditutup di US$ 3.396,89 per ons. Harga Emas sempat menyentuh US$ 3.401,34 per ons, level tertinggi sejak 17 Juni 2025.

Indeks dolar AS turun 0,6%, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli dari luar negeri. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun ke posisi terendah dalam lebih dari sepekan.

“Ketidakpastian menjelang tenggat 1 Agustus 2025 memberi tekanan tersendiri ke pasar, dan ini sangat mendukung harga emas,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.

Sementara itu, Uni Eropa dikabarkan tengah mempertimbangkan berbagai langkah balasan terhadap AS, menyusul kemungkinan kegagalan mencapai kesepakatan dagang yang memuaskan.

Dari sisi kebijakan moneter, pelaku pasar memperkirakan ada peluang sebesar 59% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September, berdasarkan data CME FedWatch Tool.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahkan menyatakan, seluruh struktur The Fed perlu ditinjau kembali sebagai institusi. Spekulasi pemangkasan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan, serta kabar mengenai kemungkinan pergantian Ketua The Fed Jerome Powell, turut menambah ketidakpastian pasar.

Sebagai aset safe haven, emas cenderung menguat saat ketidakpastian meningkat dan suku bunga rendah.

Namun, data terbaru menunjukkan bahwa China, konsumen emas terbesar di dunia, mengimpor 63 metrik ton emas pada bulan lalu, terendah sejak Januari 2025. Impor platinum negara itu juga turun 6,1% dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Harga spot perak naik 2,1% menjadi US$ 38,99 per ons, platinum menguat 1,4% menjadi US$ 1.440,75, dan palladium melonjak 2,1% ke US$ 1.266,04.


sumber : investor.id