Indeks Dolar AS Melemah Setelah Ancaman Tarif Baru Trump

Indeks Dolar AS (DXY), sebuah indeks yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap sekeranjang enam mata uang dunia, turun dari dekat tertinggi dua minggu 97,49 di tengah ancaman tarif setelah Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan babak baru surat permintaan tarif. Indeks Dolar saat berita ini ditulis diperdagangkan di 97,04 pada Pukul 14.10 WIB.
Trump pada hari Rabu mengatakan bahwa ia akan memberlakukan tarif sebesar 50% pada Brasil, salah satu tarif tertinggi yang diumumkan sejauh ini, yang akan mulai berlaku pada bulan Agustus 2025. Ia juga mengatakan bahwa ia akan mengenakan bea sebesar 30% pada Aljazair, Libya, Irak, dan Sri Lanka, 25% pada Brunei dan Moldova, serta 20% pada barang dari Filipina.
Lebih lanjut, Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa tarif baru sebesar 50% pada impor tembaga AS, yang ia umumkan pada hari sebelumnya, akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025, menurut Reuters. Keputusan ini diambil setelah ia menerima penilaian keamanan nasional. Ketidakpastian seputar kebijakan tarif dan dampak tarif terhadap ekonomi AS dapat membebani Greenback dalam jangka pendek.
Menurut pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada 17-18 Juni 2025, beberapa pejabat mengungkapkan pandangan bahwa suku bunga mungkin akan turun secepat bulan ini, sementara mayoritas pengambil kebijakan masih memiliki kekhawatiran terhadap tekanan inflasi yang diprakirakan akibat penerapan pajak impor oleh Trump yang bertujuan untuk mengubah perdagangan global.
Kebanyakan peserta di pertemuan The Fed melihat pengurangan suku bunga dana The Fed tahun ini sebagai hal yang tepat, dengan menyebutkan bahwa setiap guncangan harga dari tarif diprakirakan bersifat “sementara atau moderat.”
Sementara itu, pada hari Kamis, para pedagang akan mengawasi rilis data Klaim Tunjangan Pengangguran Awal mingguan AS. Jika laporan menunjukkan hasil yang lebih kuat dari prakiraan, ini dapat membantu membatasi penurunan USD dalam jangka pendek. Selain itu, para pejabat The Fed dijadwalkan untuk berbicara pada hari yang sama, termasuk Alberto Musalem, Christopher Waller, dan Mary Daly.
sumber : fxstreet