Harga Emas Menguat karena Kembali Memanasnya Ekskalasi Dagang

Harga emas dunia naik pada Kamis (10/7/2025). Kenaikan itu didorong oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, pasar juga mencermati ketegangan dagang global yang kembali memanas usai Presiden AS Donald Trump memperluas kebijakan tarifnya.

Harga emas hari ini terlihat naik tipis 0,05% menjadi US$ 3.325,5 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.25 WIB.

Kenaikan harga emas terjadi sehari setelah Trump mengumumkan tarif baru sebesar 50% atas impor tembaga dan barang-barang dari Brasil yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025. Tak hanya itu, Trump juga melayangkan pemberitahuan tarif terhadap tujuh negara mitra dagang lainnya.

Surat tarif tersebut, melengkapi daftar 14 negara sebelumnya, termasuk Korea Selatan dan Jepang yang akan dikenakan tarif 25% jika tak ada kesepakatan dagang sebelum tenggat waktu.

Meski demikian, Trump menyebutkan bahwa negosiasi dagang dengan China dan Uni Eropa berjalan cukup baik. Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang bilateral terbesar AS.

Menurut analis senior City Index Matt Simpson, pasar saat ini mengalami ‘kelelahan tarif’. “Dampak pengumuman tarif terhadap pasar makin mengecil. Para pelaku pasar menanti katalis baru yang bisa memicu volatilitas lebih besar,” ujarnya.

Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,3%, dan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun turun dari level tertinggi dalam tiga pekan terakhir. Kedua faktor ini membuat emas menjadi lebih menarik karena menurunkan biaya peluang untuk menyimpan aset non-bunga seperti emas, sekaligus membuat logam mulia ini lebih murah bagi investor global yang memegang mata uang selain dolar.

Risalah rapat The Fed pada 17–18 Juni 2025 lalu menunjukkan hanya segelintir pejabat yang mendukung pemangkasan suku bunga pada bulan ini. Mayoritas lebih memilih pemangkasan dilakukan akhir tahun, di tengah kekhawatiran inflasi akibat kebijakan tarif Trump.

The Fed telah sepakat untuk menahan suku bunga pada rapat bulan Juni, dan akan kembali menggelar rapat kebijakan pada 29–30 Juli mendatang.

Sementara itu, harga komoditas logam lainnya juga bergerak bervariasi. Harga perak spot naik tipis 0,2% menjadi US$ 36,41 per ons. Platinum turun 0,3% ke level US$ 1.343,22, sementara paladium naik 0,1% ke US$ 1.106,25 per ons.


sumber : investor.id