Trump Isyaratkan Kemajuan Kesepakatan Dagang, Emas Direspon Turun

Harga emas turun pada perdagangan Senin (7/7/2025). Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan adanya kemajuan dalam sejumlah kesepakatan dagang dan memperpanjang masa kelonggaran tarif untuk beberapa negara.
Dikutip dari Reuters, kondisi ini melemahkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Harga emas hari ini terlihat turun 0,6% menjadi US$ 3.312,15 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.45 WIB.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada Minggu (6/7/2025), Trump mengatakan bahwa AS hampir menyelesaikan beberapa perjanjian dagang dalam beberapa hari ke depan. Negara-negara mitra akan diberi tahu tentang tarif baru sebelum tenggat waktu 9 Juli 2025, dengan tarif baru mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Pada April lalu, Trump mengumumkan tarif dasar sebesar 10% untuk sebagian besar negara, dengan tambahan bea masuk hingga 50%. Namun, ia menunda pemberlakuan sebagian besar tarif tersebut, kecuali 10%, hingga 9 Juli 2025 guna membuka ruang negosiasi. Perpanjangan waktu ini memberikan jeda selama tiga minggu bagi negara-negara terdampak.
“Perpanjangan singkat dari AS ini yang menyebabkan pelemahan harga emas secara intraday saat ini,” ujar Kelvin Wong, analis senior pasar di OANDA sembari memproyeksikan harga emas akan kembali bergerak ke kisaran US$ 3.320, dengan level resistensi jangka pendek di US$ 3.360.
Di sisi lain, kekhawatiran inflasi akibat tarif mendorong ekspektasi bahwa Bank Sentral AS (The Fed) akan memperlambat laju pemangkasan suku bunga.
Data kontrak berjangka suku bunga menunjukkan pelaku pasar kini tidak lagi mengantisipasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan ini, dan memperkirakan hanya akan ada dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun.
Pekan lalu, Trump juga menandatangani paket besar pemotongan pajak dan belanja di Gedung Putih. Analisis nonpartisan menyebutkan bahwa kebijakan tersebut diperkirakan akan menambah lebih dari US$ 3 triliun ke total utang negara yang kini mencapai US$ 36,2 triliun.
Sementara itu, logam mulia lainnya juga turut melemah. Harga perak spot turun 0,8% ke level US$ 36,81 per ons, platinum turun 0,8% menjadi US$ 1.380,55 per ons, dan palladium anjlok 1% ke level US$ 1.123,31 per ons.
sumber : investor.id