Indeks Dolar AS Terkoreksi, Setelah Naik Dua Hari Berturut-turut

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, sedang terkoreksi setelah kenaikan dua hari berturut-turut, diperdagangkan lebih rendah sekitar 96,55 saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB pada hari Jumat. Greenback menghadapi tantangan saat Investor mengambil sikap hati-hati di tengah ketidakpastian yang berlaku mengenai rencana tarif Presiden AS Donald Trump terhadap berbagai negara.

Menurut Reuters, Presiden Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa ia “akan mulai mengirim surat mengenai tarif perdagangan mulai hari Jumat.” Ia menyatakan bahwa ia berencana untuk mengirim surat kepada 10 negara sekaligus, yang merinci tarif yang diusulkan berkisar antara 20% hingga 30%.

Rancangan undang-undang pajak “satu besar indah” disetujui oleh DPR dan dikirim kepada Trump untuk ditandatangani menjadi undang-undang. Legislatif ini mencakup pemotongan pajak yang signifikan yang dirancang untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Trump memuji pengesahan undang-undang tersebut di Truth Social, menyebutnya sebagai “kemenangan bersejarah bagi pekerja, keluarga, dan bisnis Amerika.”

Namun, Dolar AS mendapat dukungan karena pertumbuhan lapangan kerja yang lebih kuat dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah di Amerika Serikat (AS) melemahkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed).

Pada hari Kamis, Nonfarm Payrolls (NFP) AS menunjukkan bahwa angkatan kerja AS tumbuh sebanyak 147.000 pekerjaan, melampaui perkiraan 110.000 pada bulan Juni. Selain itu, Tingkat Pengangguran turun menjadi 4,1% dari 4,2%. Sementara itu, Klaim Tunjangan Pengangguran mingguan turun menjadi 233.000, dari 237.000, mencerminkan pasar tenaga kerja AS yang tangguh.


sumber : fxstreet