Harga Emas Ambles karena Redanya Perang Dagang AS-China

Harga emas dunia ambles pada Jumat (27/6/2025), menyentuh level terendah dalam hampir satu bulan. Penurunan ini terjadi karena meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang melemahkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas anjlok 1,5% dan ditutup ke level US$ 3.270,42 per troy ons, setelah pada awal perdagangan sempat anjlok hingga 2% ke titik terendah sejak 29 Mei 2025.

Sepanjang pekan ini, emas sudah terkoreksi sekitar 2,8% dan mencatatkan penurunan mingguan kedua secara berturut-turut.

“Meredanya ketegangan geopolitik memberi ruang bagi investor untuk profit taking, terutama setelah sebelumnya ada kekhawatiran akan potensi konflik bersenjata dengan China maupun situasi di Timur Tengah,” ujar analis senior di RJO Futures Daniel Pavilonis.

Sentimen pasar membaik setelah AS dan China mencapai kesepakatan terkait percepatan pengiriman logam tanah langka (rare earth) ke Negeri Paman Sam. Kesepakatan ini mendorong penguatan pasar saham global.

Sementara itu, di kawasan Timur Tengah, gencatan senjata antara Iran dan Israel masih bertahan meski sempat terjadi sejumlah bentrokan kecil di awal pekan.

Dari sisi ekonomi, data terbaru menunjukkan belanja konsumen AS turun secara tak terduga pada Mei, seiring meredanya aksi beli barang-barang seperti kendaraan bermotor menjelang pengenaan tarif. Kenaikan inflasi bulanan juga terpantau moderat.

Berdasarkan data tersebut, pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar total 75 basis poin pada 2025, dengan awal pemangkasan kemungkinan terjadi pada September mendatang.

Namun, menurut Pavilonis, data ekonomi belum cukup kuat untuk mengerek harga emas kembali. “Stabilitas geopolitik dan ekonomi justru mendorong investor beralih ke aset berisiko, menjadikan emas kurang menarik,” ujarnya.

Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas juga cenderung tertekan di tengah ekspektasi suku bunga tinggi.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan. Perak jatuh 1,4% ke US$ 36,10 per ons dan platinum anjlok 5,3% ke US$ 1.341,57. Namun, keduanya masih mencatatkan kenaikan mingguan.

Sedangkan Palladium naik tipis 0,5% ke US$ 1.137,92, dan bersiap menutup pekan dengan penguatan dua minggu berturut-turut.


sumber : investor.id