Harga Emas Stagnan, Jelang Rilis Data Inflasi AS

Harga emas dunia bergerak datar pada perdagangan Kamis (26/6/2025). Hal itu karena investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk mencari petunjuk arah suku bunga.
Dikutip dari CNBC internasional, ketegangan geopolitik di Timur Tengah mulai mereda, membuat harga logam mulia lain seperti platinum dan paladium justru melonjak tajam.
Harga spot emas stagnan dan ditutup di posisi US$ 3.327,72 per ons.
“Penurunan harga emas dalam beberapa sesi terakhir dipicu meredanya konflik di Timur Tengah dan ketidakpastian pemangkasan suku bunga yang terus tertunda, meski inflasi justru diperkirakan meningkat akibat tarif era Trump,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali sebesar total 50 basis poin pada tahun ini, dengan kemungkinan dimulai pada September. Fokus investor kini tertuju pada data Personal Consumption Expenditures (PCE) yang akan dirilis Jumat (27/6/2025), untuk mengukur arah kebijakan bank sentral selanjutnya.
Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas biasanya diminati saat ketidakpastian dan inflasi meningkat, namun jadi kurang menarik saat suku bunga tinggi.
Sementara itu, harga spot perak naik hampir 1% ke level US$ 36,63 per ons, tertinggi sejak 18 Juni 2025.
“Jika perak mampu menembus US$ 37,50, maka ada potensi kenaikan lanjutan,” kata Michael Matousek, Kepala Trader di U.S. Global Investors.
Harga paladium melesat lebih dari 8% ke US$ 1.136,68, level tertinggi sejak Oktober 2024. Platinum juga melonjak 5,1% ke US$ 1.423,26, mendekati puncaknya pada September 2014.
Menurut Jeffrey Christian, Managing Partner di CPM Group, lonjakan harga platinum dan paladium ini merupakan fenomena musiman pada Juni yang didorong aksi spekulatif. “Beberapa investor meningkatkan inventaris karena menilai harga kedua logam ini masih undervalued di tengah kondisi pasokan yang ketat,” ujarnya.
World Platinum Investment Council (WPIC) sebelumnya mencatat adanya peningkatan permintaan perhiasan platinum di China pada Mei, yang memperburuk defisit struktural di pasar.
Namun, Christian memperingatkan bahwa reli ini bisa bersifat sementara. “Platinum berpotensi menyentuh US$ 1.500 dalam beberapa hari ke depan, tetapi bisa turun ke US$ 1.200 dalam dua minggu. Sedangkan palladium kemungkinan turun ke sekitar US$ 1.050 pada pertengahan Juli,” katanya.
sumber : investor.id