Harga Emas Ditutup Naik, Seiring Meningkatnya Ketegangan Geopolitik

Harga emas naik pada Senin (23/6/2025). Kenaikan itu seiring meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang memicu lonjakan permintaan terhadap aset safe haven. Sementara pasar terus mencermati perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah.

Harga spot emas ditutup naik 0,09% menjadi US$ 3.369 per ons.

“Penguatan harga emas sebagian besar didorong oleh ketidakpastian politik usai serangan udara AS ke Iran,” ujar Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian dikutip dari CNBC internasional.

Selama akhir pekan, Amerika Serikat (AS) melancarkan sejumlah serangan rudal ke wilayah Iran yang dikabarkan menargetkan fasilitas nuklir. Presiden AS Donald Trump bahkan secara terbuka menyebut kemungkinan menggulingkan pemerintahan Iran.

Situasi makin memanas setelah Axios mengutip pejabat Israel yang menyebut Iran meluncurkan enam rudal ke arah pangkalan militer AS di Qatar.

Di sisi lain, militer Israel membombardir Penjara Evin di Teheran utara, yang dikenal sebagai simbol kuat kekuasaan Iran. Israel menyebut serangan itu sebagai yang paling intens terhadap ibu kota Iran sejauh ini.

Ketegangan yang meningkat ini kembali menegaskan posisi emas sebagai aset lindung nilai yang banyak diburu investor dalam masa-masa penuh ketidakpastian.

Christian memprediksi, harga emas dan perak masih akan tetap kuat, bahkan berpotensi naik lebih tinggi selama ketegangan politik dan ekonomi terus berlangsung. “Target kami, harga emas bisa menyentuh US$ 3.500 per ons dalam beberapa bulan ke depan,” tambah Christian.

Sebagai catatan, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada 22 April 2025 di level US$ 3.499,84 per ons.

Dari sisi makroekonomi, pelaku pasar juga menantikan rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) dari AS yang dijadwalkan keluar akhir pekan ini. Data ini menjadi acuan utama inflasi bagi The Fed.

Pekan lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50%, namun memberi sinyal kemungkinan penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini. Lingkungan suku bunga rendah biasanya menjadi katalis positif bagi emas, yang tidak memberikan imbal hasil.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga turut menguat. Harga perak naik 0,7% ke US$ 36,22 per ons, platinum melonjak 1,5% ke US$ 1.284,08 per ons, dan palladium melesat 2,5% ke US$ 1.070,47 per ons yang merupakan level tertingginya sejak 11 Juni 2025 lalu.


sumber : investor.id