Harga Minyak Melonjak Tajam, Sentuh Level Tertinggi Lima Bulan

Harga minyak melonjak tajam pada Senin (23/6/2025), menembus level tertinggi dalam lima bulan terakhir. Kenaikan ini dipicu serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran, yang meningkatkan kekhawatiran pasar akan gangguan pasokan global.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Senin pagi dibuka gap up 2,56% ke US$ 77,89 per barel. Harga minyak diperdagangkan di US$ 75,05 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB.

Lonjakan harga terjadi usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan keberhasilan menghancurkan fasilitas nuklir utama Iran. Aksi militer ini merupakan bentuk dukungan langsung AS terhadap serangan Israel, dan memicu eskalasi konflik di Timur Tengah.

Iran, sebagai produsen minyak terbesar ketiga di OPEC, merespons dengan menyatakan siap membalas. Media lokal Press TV menyebut parlemen Iran telah menyetujui langkah untuk menutup Selat Hormuz, jalur penting yang dilewati sekitar 20% pasokan minyak global.

Analis senior Sparta Commodities June Goh menyebutkan, risiko terhadap infrastruktur minyak kini meningkat. Jika Selat Hormuz benar-benar ditutup, sebagian besar pengapalan minyak global akan terganggu.

Goldman Sachs memperkirakan harga Brent bisa melesat hingga US$ 110 per barel jika aliran minyak di Selat Hormuz terpangkas 50% selama sebulan, dan suplai tetap terganggu dalam bulan-bulan berikutnya.

Meski demikian, analis menilai lonjakan harga ini bisa bersifat sementara jika tidak terjadi gangguan nyata pada pasokan. Pembukaan posisi jual akibat reli harga sebelumnya juga bisa membatasi kenaikan lebih lanjut.


sumber : investor.id