Harga Minyak Naik di Tengah Risiko Geopolitik yang Terus Berlanjut

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $72,00 saat berita ini ditulis Pukul 13.15 WIB pada hari Selasa. Harga WTI naik tipis di tengah risiko geopolitik yang terus berlanjut di Timur Tengah. Stok minyak mentah mingguan American Petroleum Institute (API) akan dirilis nanti pada hari Selasa.

Serangan Israel menargetkan penyiar negara Iran pada hari Senin, sementara kepala pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan kerusakan substansial pada fasilitas pengayaan uranium terbesar Iran.

Seorang komandan senior menyatakan pada hari Sabtu bahwa Iran sedang mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz. Selat tersebut mengangkut sekitar sepertiga dari minyak dunia ke pasar global, menurut Goldman Sachs. Penutupan selat tersebut dapat mendorong harga minyak. Kekhawatiran bahwa perang yang lebih luas di wilayah tersebut dapat mengganggu pasokan di wilayah tersebut terus mendukung harga WTI.

Namun, harapan akan meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mungkin membatasi kenaikan emas hitam. Presiden AS, Donald Trump, mengatakan Iran ingin berbicara tentang de-eskalasi konflik, membantu meredakan kekhawatiran bahwa perang berkepanjangan akan melanda wilayah yang memproduksi sekitar sepertiga dari minyak mentah dunia.

Para pedagang minyak akan memantau data Penjualan Ritel AS bulan Mei, yang akan dirilis nanti pada hari Selasa. Jika laporan tersebut menunjukkan hasil yang lebih kuat dari prakiraan, ini dapat mendorong Greenback dan membebani harga komoditas berdenominasi USD dalam waktu dekat.


sumber : fxstreet