Harga Minyak Rally Setelah Israel Serang Fasilitas Gas Alam di Iran

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $73,45 saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Senin. Harga WTI melanjutkan rally ke level tertinggi sejak Februari setelah Israel menyerang dua fasilitas gas alam di Iran, meningkatkan kekhawatiran bahwa perang yang lebih luas di wilayah tersebut dapat mengganggu pasokan di kawasan tersebut.
Harga WTI telah naik sejak hari Jumat setelah serangan Israel terhadap Iran. Seorang komandan senior mengatakan pada hari Sabtu bahwa Iran sedang mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz. Selat tersebut mengangkut sekitar sepertiga minyak dunia ke pasar global, menurut Goldman Sachs. Penutupan selat tersebut dapat mendorong harga minyak.
Di sisi lain, ketidakpastian tarif yang dipicu oleh Presiden AS, Donald Trump, mungkin melemahkan harga WTI. Trump mengatakan bahwa ia berniat mengirim surat kepada puluhan mitra dagang AS dalam satu hingga dua minggu ke depan, menetapkan tarif unilateral menjelang batas waktu 9 Juli 2025 yang disertai dengan penundaan selama 90 hari.
Para pedagang minyak akan memantau Penjualan Ritel dan Produksi Industri Tiongkok untuk bulan Mei, yang akan dirilis nanti pada hari Senin. Jika laporan menunjukkan hasil yang lebih lemah dari yang diprakirakan, ini dapat membebani emas hitam karena Tiongkok adalah konsumen minyak dan gas terbesar kedua di dunia.
sumber : fxstreet