Harga Emas Terkerek Ketegangan Dagang dan Tekanan Dolar AS

Harga emas dunia naik pada perdagangan Senin (19/5/2025). Kenaikan tersebut didorong oleh melemahnya dolar AS dan meningkatnya ketegangan perdagangan setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan kembali ancaman tarif dari Presiden Donald Trump. Kondisi ini mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Dikutip dari Reuters, harga emas hari ini naik 0,7% menjadi US$ 3.227,08 per ons saat berita ini ditulis Pukul 13.35 WIB.

Kenaikan ini terjadi setelah harga emas turun lebih dari 2% pada Jumat (16/5/2025), mencatatkan pekan terburuk sejak November 2024. Hal itu akibat meningkatnya selera risiko investor menyusul kesepakatan dagang antara AS dan China.

Indeks dolar AS melemah 0,3% pada awal pekan ini, membuat harga emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing lainnya.

“Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s dan reaksi pasar yang cenderung menghindari risiko kembali menyemarakkan harga emas,” ujar Kepala Analis Pasar di KCM Trade Tim Waterer.

Moody’s memangkas peringkat kredit utama AS sebesar satu tingkat pada Jumat lalu. Lembaga ini menjadi yang terakhir dari tiga agensi pemeringkat besar yang menurunkan status utang AS, dengan alasan kekhawatiran terhadap peningkatan tumpukan utang negara tersebut.

Dalam wawancara televisi pada Minggu (18/5/2025), Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan bahwa Trump akan memberlakukan tarif seperti yang telah ia ancam sebelumnya terhadap mitra dagang yang dianggap tidak bernegosiasi dengan itikad baik.

Perang dagang yang dipicu Trump telah mengganggu arus perdagangan global dan memicu gejolak di pasar keuangan, seiring upaya presiden dari Partai Republik tersebut untuk mengubah hubungan ekonomi global demi kepentingan AS. Dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan politik seperti ini, emas kembali dilirik sebagai aset pelindung nilai.

Data ekonomi AS juga turut mendorong sentimen pasar terhadap emas. Pada April, harga produsen turun secara tak terduga, pertumbuhan penjualan ritel melambat, dan inflasi konsumen tercatat di bawah ekspektasi pasar.

“Kita bisa melihat pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Juli atau September, tergantung pada bagaimana perkembangan negosiasi dagang Trump ke depan,” tambah Waterer.

Di pasar logam mulia lainnya, harga perak naik 0,5% menjadi US$ 32,42 per ons troi, platinum menguat 0,3% ke US$ 990,71, dan paladium naik 0,5% menjadi US$ 965,23.


sumber : investor.id