Harga Emas Anjlok, Catatkan Kinerja Mingguan Terburuk

Harga emas dunia anjlok pada Jumat (16/5/2025), mencatatkan kinerja mingguan terburuk sejak November 2024. Meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko, sehingga menekan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot anjlok 1,1% dan ditutup di level US$ 3.192,47 per ons. Sepanjang pekan ini, harga emas telah melemah 4%. Sebelumnya, pada bulan lalu, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di level US$ 3.499,84 per ons akibat memanasnya perang tarif antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.
“Meredanya perang dagang AS-China telah menghidupkan kembali selera risiko di pasar secara umum. Hal ini mendorong aksi profit taking di pasar emas berjangka dan memicu gelombang likuidasi sepanjang pekan,” ujar analis senior di Kitco Metals Jim Wycoff.
Pemerintah AS dan China awal pekan ini sepakat untuk melakukan jeda selama 90 hari guna merundingkan penyelesaian konflik dagang yang telah berlangsung lama. AS juga mengumumkan akan menurunkan biaya ‘de minimis’ untuk pengiriman barang kecil dari China.
Sentimen positif tersebut turut mendorong penguatan indeks utama di Wall Street, seiring meningkatnya kepercayaan investor setelah periode panjang ketidakpastian ekonomi.
Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, emas biasanya diminati saat pasar dilanda kekhawatiran. Emas juga cenderung menguat dalam situasi suku bunga rendah.
Namun, perlambatan inflasi dan rilis data ekonomi AS yang di bawah ekspektasi telah memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini, mulai September mendatang.
Di pasar logam lainnya, harga perak ambles 1,4% ke US$ 32,22 per ons dan mencatat pelemahan mingguan lebih dari 1%. “Jika tren bullish emas kembali terjadi, maka harga perak juga berpotensi menguat lebih tinggi,” tambah Wycoff.
Sementara itu, harga platinum melemah 0,6% ke US$ 984,10 per ons dan palladium jatuh 1,2% ke US$ 956,72 per ons. Kedua logam tersebut juga mencatatkan pelemahan dalam sepekan terakhir.
sumber : investor.id