Harga Emas Terjun ke Level Terendah Satu Bulan

Harga emas dunia turun lebih dari 2% pada Rabu (14/5/2025), terjun ke level terendah dalam lebih dari satu bulan. Sentimen terkait kesepakatan dagang global memicu peningkatan selera risiko investor dan mendorong mereka keluar dari aset safe haven seperti emas.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot turun 2,1% dan ditutup di US$ 3.177,36 per ons, menyentuh level terendah sejak 11 April 2025. Di awal sesi AS, emas sempat menyentuh level US$3.167,88.
“Reli global yang dipicu oleh pengurangan tajam tarif antara AS dan China telah memicu koreksi teknikal pada harga emas,” kata Tai Wong, trader logam independen.
Pasar saham AS menguat seiring kabar pengurangan tarif tersebut, serta ekspektasi adanya lebih banyak kesepakatan dagang menyusul. Washington dan Beijing sepakat untuk memangkas tarif secara signifikan dan memberlakukan jeda selama 90 hari guna merampungkan detail kesepakatan dagang.
Presiden AS Donald Trump, dalam wawancara pada Selasa (13/5/2025), menyatakan dirinya terbuka untuk bernegosiasi langsung dengan Presiden China Xi Jinping guna menuntaskan kesepakatan.
Tidak hanya itu, Trump juga mengungkapkan bahwa potensi perjanjian dagang dengan India, Jepang, dan Korea Selatan sedang dalam proses.
Emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, sempat mencetak rekor tertinggi US$ 3.499,84 pada bulan lalu. Sepanjang tahun ini, harga emas masih mencatat kenaikan sebesar 21,3%.
Analis pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada mengatakan, meski tren jangka panjang masih positif, tidak akan terkejut jika tekanan penurunan harga masih berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
“Level support harga emas berikutnya diprediksi berada di US$ 3.136, lalu US$ 3.073, dan selanjutnya di area psikologis penting US$ 3.000,” ungkapnya.
Pelaku pasar kini menanti data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada Kamis (15/5/2025), setelah data inflasi konsumen sebelumnya menunjukkan angka yang lebih lemah dari perkiraan. Data ini akan menjadi petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas karena emas tidak memberikan imbal hasil.
Adapun logam mulia lainnya turut melemah. Perak ambles 1,9% menjadi US$ 32,25 per ons, platinum melemah 0,6% ke US$ 982,05, dan paladium turun 0,3% ke level US$ 954,36 per ons.
sumber : investor.id