Harga Emas Bangkit Akibat Aksi Bargain Hunting Investor

Harga emas dunia bangkit pada Senin (28/4/2025), setelah sempat anjlok di awal sesi. Aksi borong investor yang memanfaatkan pelemahan harga (bargain hunting) menjadi pendorong utama kenaikan ini.
Dikutip dari Reuters, aksi borong tersebut terjadi di tengah fokus pasar terhadap perkembangan hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China, serta serangkaian data ekonomi penting.
Harga emas spot tercatat naik 0,9% dan ditutup di level US$ 3.343,95 per ons, setelah sebelumnya sempat turun hingga 1,8% di awal sesi.
“Kami mulai melihat tanda-tanda awal dari kelelahan aksi jual,” ujar Ahli Strategi Komoditas dari TD Securities Daniel Ghali sembari menambahkan bahwa risiko penurunan harga emas saat ini sangat terbatas.
Menurut Ghali, investor Barat, terutama trader discretionary dan dana makro, belum sepenuhnya memanfaatkan reli harga emas yang terjadi belakangan ini. Akibatnya, tekanan jual yang terjadi relatif kecil, sehingga mendorong harga emas bergerak naik.
Emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai saat terjadi ketidakstabilan politik dan keuangan, pekan lalu mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 3.499,84 per ons akibat meningkatnya ketidakpastian global.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan telah ada kemajuan dalam negosiasi dagang dengan China. Namun, pernyataan ini langsung dibantah oleh Beijing. Bahkan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga tidak memberikan konfirmasi soal adanya negosiasi baru.
“Selama kita belum melihat pola penurunan harga yang jelas serta adanya kesepakatan dagang yang nyata, potensi harga emas untuk mencetak rekor baru tetap terbuka,” kata analis pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada.
Sentimen pasar kian tertekan setelah mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan risiko resesi global tahun ini sangat tinggi.
Pekan ini, sejumlah data penting akan menjadi perhatian pelaku pasar, seperti laporan lowongan kerja AS pada Selasa, data Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Rabu, serta laporan nonfarm payrolls pada Jumat. Data ini akan menjadi indikator penting untuk mengukur dampak tarif baru terhadap perekonomian AS.
Sementara itu, harga perak spot melemah tipis 0,1% ke posisi US$ 33,03 per ons dan harga palladium turun 0,4% ke US$947,27 per ons. Sedangkan harga platinum menguat 1,5% menjadi US$ 986,05,
sumber : investor.id