Indeks Dolar Melemah di Tengah Meredanya Potensi Ancaman Tarif Trump

Indeks Dolar AS (DXY), sebuah indeks yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap sekeranjang enam mata uang dunia, turun ke dekat 99,38 saat berita ini ditulis Pukul 13.50 WIB pada hari Kamis di tengah kekhawatiran yang mereda atas potensi ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump.

Perusahaan yang menghadapi tahap awal tarif Trump mencari cara untuk meneruskan biaya yang meningkat kepada konsumen, menurut laporan Beige Book Federal Reserve (Fed) pada hari Rabu. Perusahaan melaporkan menerima pemberitahuan dari pemasok tentang kenaikan harga, dan mereka berusaha mencari cara untuk tidak menyerap kenaikan tersebut sambil mencatat ketidakpastian mengenai kemampuan untuk meneruskannya kepada pelanggan. Prospek ekonomi AS yang tidak jelas akibat ancaman tarif Trump dapat membebani USD terhadap rivalnya dalam jangka pendek.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Selasa bahwa ketegangan tarif yang sedang berlangsung terhadap Tiongkok tidak berkelanjutan, dan ia mengharapkan adanya “de-eskalasi” dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia dalam waktu dekat. Namun, pemerintahan Trump mencatat pada Rabu malam bahwa AS akan menetapkan tarif untuk Tiongkok dalam dua hingga tiga minggu ke depan, dan tergantung pada Tiongkok seberapa cepat tarif dapat diturunkan. Para investor akan mengamati dengan seksama perkembangan seputar perundingan perdagangan AS-Tiongkok. Setiap tanda eskalasi yang diperbarui dapat berkontribusi pada penurunan USD.

Data yang dirilis pada hari Rabu mengungkapkan bahwa Indeks Output PMI Gabungan Flash AS S&P Global, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, turun menjadi 51,2 di bulan April dibandingkan 53,3 sebelumnya. Angka ini mencatat level terendah sejak Desember 2023.

Sementara itu, PMI Manufaktur naik menjadi 50,7 di bulan April dari pembacaan sebelumnya 50,2, lebih baik dari estimasi 49,4. PMI Jasa turun menjadi 51,4 di bulan April dari 54,4 di bulan Maret, di bawah konsensus pasar 52,8.

Di sisi lain, pernyataan hawkish dari para pejabat Fed mungkin membantu membatasi kerugian USD. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan minggu lalu bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru untuk bergerak pada suku bunga tetapi memperingatkan bahwa kebijakan tarif Trump berisiko mendorong inflasi dan ketenagakerjaan lebih jauh dari tujuan Fed.


sumber : fxstreet