Harga Minyak Turun di Saat Meningkatnya Tensi Perang Dagang

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $62,05 saat berita ini ditulis Pukul 13.55 WIB pada hari Kamis. Harga WTI turun di tengah meningkatnya perang dagang antara AS dan Tiongkok, serta kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

Pembaruan ketegangan perdagangan menimbulkan pertanyaan serius terhadap permintaan minyak di masa depan, membebani harga emas hitam. Presiden AS, Donald Trump, menaikkan tarif pada impor Tiongkok menjadi 125% pada hari Rabu, beberapa jam setelah Tiongkok meningkatkan bea pada barang-barang Amerika menjadi 84% untuk semua impor AS. “Tindakan balasan agresif Tiongkok mengurangi peluang kesepakatan cepat antara dua ekonomi terbesar di dunia, memicu peningkatan kekhawatiran terhadap resesi ekonomi di seluruh dunia,” kata Wakil Presiden Rystad Energy untuk pasar minyak, Ye Lin, kepada Reuters.

Laporan mingguan Energy Information Administration menunjukkan persediaan minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir 4 April meningkat sebesar 2,553 juta barel, dibandingkan dengan lonjakan 6,165 juta barel pada minggu sebelumnya. Konsensus pasar mengestimasi bahwa stok akan meningkat 2,2 juta barel.

Di sisi lain, penurunan harga WTI mungkin akan dibatasi karena penutupan pipa minyak Keystone. Pipa minyak Keystone dari Kanada ke AS tetap ditutup pada hari Rabu setelah terjadi tumpahan minyak dekat Fort Ransom, North Dakota, sementara rencana untuk mengaktifkannya kembali sedang dievaluasi, kata operatornya South Bow.


sumber : fxstreet