Harga Emas Naik, Dipicu Kekhawatiran Tarif dan Inflasi AS

Harga emas naik lagi pada Rabu (12/3/2025). Hal itu seiring meningkatnya ketidakpastian mengenai kebijakan tarif serta laporan inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.

Dikutip dari CNBC internasional, kondisi ini mempertahankan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

Harga emas spot naik 0,7% dan ditutup di US$ 2.933,27 per ons.

Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek menyatakan, kekhawatiran utama pasar adalah sejauh mana kenaikan tarif berpotensi mempengaruhi inflasi.

Laporan terbaru menunjukkan indeks harga konsumen AS hanya naik 0,2% pada Februari, setelah melonjak 0,5% pada Januari. Meski demikian, perbaikan ini diperkirakan bersifat sementara, mengingat kebijakan tarif impor agresif yang berpotensi meningkatkan harga barang dalam beberapa bulan mendatang.

“Turunnya inflasi memberi lebih banyak ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga,” tambah Melek

Tahun lalu, The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin. Pasar keuangan memperkirakan pemangkasan lebih lanjut akan dimulai pada Juni 2025, setelah sebelumnya tertahan pada Januari akibat kondisi ekonomi yang memburuk.

Emas yang tidak menghasilkan imbal hasil cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah dan dianggap sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Pelaku pasar kini menantikan data Indeks Harga Produsen (PPI) AS dan klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis (13/3/2025), yang dapat memberikan indikasi lebih lanjut mengenai arah kebijakan ekonomi Negeri Paman Sam.

Di sisi kebijakan perdagangan, Presiden AS Donald Trump resmi memberlakukan kenaikan tarif impor baja dan aluminium pada Rabu (12/3/2025). Langkah ini memperkuat kampanye pemerintah untuk merombak perdagangan global demi kepentingan AS. Namun, kebijakan ini mendapat respons cepat dari Eropa yang mengancam akan melakukan tindakan balasan.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga menguat. Harga perak spot naik 1,1% menjadi US$33,31 per ons. UBS dalam catatannya menyebutkan, perak diperkirakan akan mengungguli emas jika aktivitas manufaktur mengalami pemulihan, meskipun perlambatan ekonomi AS tetap menjadi risiko utama.

Sementara itu, harga platinum meningkat 1,3% menjadi US$ 987,4 per ons dan harga palladium naik tipis 0,2% menjadi US$ 947,5 per ons.


sumber : investor.id