Harga Minyak Pulih Setelah Turun Enam Hari Berturut-turut

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS pulih, diperdagangkan di sekitar $74,50 pada hari Jumat. Pada hari Kamis, Harga WTI melanjutkan penurunannya selama enam hari berturut-turut setelah Presiden AS Donald Trump mendesak Arab Saudi dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menurunkan harga mereka.
Ketidakpastian tentang bagaimana tarif dan kebijakan energi yang diusulkan Trump dapat membebani harga WTI. Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa dia akan meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak. “Saya juga akan meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan biaya minyak,” kata Trump dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Selain itu, ekspektasi peningkatan produksi AS di bawah Presiden Trump semakin melemahkan harga WTI. Awal pekan ini, Trump menyatakan keadaan darurat energi nasional dan menggunakan wewenang untuk dengan cepat menyetujui proyek minyak, gas, dan listrik baru yang biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan izin.
Persediaan minyak mentah AS turun untuk minggu kesembilan berturut-turut. Laporan mingguan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir 17 Januari turun 1,017 juta barel, dibandingkan dengan penurunan 1,962 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan turun 2,1 juta barel.
Para pedagang minyak akan mengamati perkembangan seputar pengumuman kebijakan Trump. Selain itu, laporan awal Indeks Manajer Pembelian (IMP) S&P Global AS untuk bulan Januari akan dipublikasikan pada hari Jumat. Jika hasilnya lebih lemah dari yang diharapkan, ini bisa menekan Dolar AS (USD) lebih rendah dan memberikan dukungan pada harga komoditas yang berdenominasi USD.
sumber : fxstreet