Pasar Respon Inflasi AS, Harga Emas Lanjut Menguat

Harga emas terus menguat pada Rabu (15/1/2025). Hal itu didorong melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) setelah data inflasi inti (Core CPI) menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan.

Dikutip dari CNBC internasional, data tersebut meredakan tekanan inflasi dan memunculkan kembali ekspektasi bahwa siklus pelonggaran suku bunga The Fed belum sepenuhnya berakhir.

Harga emas spot naik 0,6% menjadi US$ 2.697,03 per ons.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi inti, yang tidak memperhitungkan komponen makanan dan energi yang fluktuatif, naik 3,2% secara tahunan. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan pasar sebesar 3,3%.

“Data inflasi inti yang sedikit lebih rendah dari ekspektasi menjadi kabar positif bagi emas. Hal ini membuka kemungkinan bahwa The Fed tidak sepenuhnya menutup peluang untuk memangkas suku bunga di masa depan,” ujar Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek.

Namun, Melek menambahkan, probabilitas pemangkasan suku bunga pada Januari hampir tidak ada. Meski begitu, pasar mulai memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga hingga 40 basis poin (bps) menjelang akhir tahun, meningkat dari prediksi sebelumnya sebesar 31 bps.

Pelemahan dolar AS sebesar 0,1% juga turut mendukung penguatan harga emas. Selain itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun juga mengalami penurunan, menambah daya tarik emas bagi investor.

Di sisi lain, kekhawatiran investor terkait potensi kebijakan tarif baru yang mungkin diberlakukan setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih minggu depan dapat memicu inflasi dan membatasi ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.

Emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil, sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, suku bunga yang lebih tinggi biasanya mengurangi daya tarik logam mulia ini.

“Ketidakpastian seputar tarif dan kebijakan perdagangan Trump terhadap ekonomi global serta dampaknya pada pertumbuhan kemungkinan akan mempertahankan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven,” katak analis pasar di MarketPulse by OANDA Zain Vawda.

Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot melejit 2,6% menjadi US$ 30,66 per ons, platinum naik 0,2% menjadi US$ 937,58 per ons, dan palladium melesat 2,6% menjadi US$ 962,98 per ons.


sumber : fxstreet