Harga Emas Jatuh Dihajar Dolar

Harga emas jatuh dari level tertingginya dalam tiga minggu pada Jumat (3/1/2025). Hal itu karena tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang signifikan. Saat ini, pasar bersiap menghadapi potensi perubahan ekonomi dan perdagangan di bawah kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump.

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot turun 0,7% menjadi US$ 2.636,84 per ons, setelah perdagangan sebelumnya menyentuh level tertingginya sejak 13 Desember 2024. Meski demikian, secara mingguan, harga emas masih mencatat kenaikan sekitar 1%.

Ahli strategi komoditas di WisdomTree Nitesh Shah mengatakan, agenda Trump yang mendukung penerapan tarif lebih tinggi telah mendorong penguatan dolar, yang pada akhirnya memberi tekanan besar pada pasar logam.

Indeks dolar mencatat performa mingguan terkuatnya sejak pertengahan November, sehingga membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar AS.

“Untuk sebagian besar logam, perlambatan perdagangan global biasanya disertai dengan perlambatan ekonomi, yang berujung pada penurunan permintaan logam,” jelas Shah, merujuk pada dampak potensial dari tarif perdagangan yang diusulkan Trump.

Meskipun tekanan dari penguatan dolar kemungkinan akan terus berlanjut, Shah mencatat bahwa utang global, termasuk di AS, cenderung terus meningkat. Sementara isu geopolitik tidak akan segera mereda. Faktor-faktor ini diyakini tetap mendukung harga emas.

Donald Trump dijadwalkan akan dilantik pada 20 Januari mendatang. Kebijakan tarif dan proteksionisme yang diusulkannya diperkirakan dapat memicu inflasi. Kondisi ini bisa memperlambat pemangkasan suku bunga oleh The Fed, yang dapat membatasi potensi kenaikan harga emas.

Setelah tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2024, The Fed memproyeksikan hanya dua pemangkasan pada 2025 akibat inflasi yang terus bertahan.

Namun, emas tetap mendapatkan dukungan dari permintaan musiman.

“Januari secara konsisten mencatat kenaikan harga terbaik selama 20 tahun terakhir, karena investor dan alokasi aset membuka posisi baru, ditambah dengan tingginya permintaan perhiasan untuk musim perayaan,” kata analis independen Ross Norman.

Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu harga perak spot malah naik 0,2% menjadi US$ 29,619 per ons, platinum meningkat 1,7% menjadi US$ 938,25, dan paladium naik 1,3% menjadi US$ 923.


sumber : investor.id