Harga Minyak Bertahan di Bawah $70,00 saat Data Tiongkok yang Lemah
West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $69,70 pada hari Rabu. Harga WTI turun tipis di tengah pembaruan kekhawatiran terhadap permintaan Tiongkok. Para investor tetap berhati-hati menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS pada hari Rabu.
Penjualan Ritel Tiongkok yang mengecewakan menimbulkan kekhawatiran terhadap lemahnya belanja konsumen di Tiongkok, importir minyak terbesar di dunia. “Momentum bearish yang ditelurkan oleh data Tiongkok menghancurkan harapan para spekulan untuk menembus sisi atas kisaran dua bulan,” kata Robert Yawger, direktur divisi kontra berjangka energi di Mizuho Securities USA.
Para pedagang minyak menunggu pertemuan kebijakan terakhir The Fed tahun ini pada hari Rabu. Pasar telah memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), tetapi perhatian akan terfokus pada panduan ke depan The Fed mengenai kebijakan suku bunga untuk tahun 2025 dan 2026. Tanda-tanda siklus pelonggaran yang tidak terlalu agresif dari The Fed dapat mendorong Greenback dan menyeret harga komoditas dalam mata uang USD lebih rendah.
Penurunan persediaan minyak mentah AS minggu lalu dapat membantu membatasi penurunan WTI. Laporan mingguan American Petroleum Institute (API) AS menunjukkan stok minyak mentah di Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir 13 Desember turun 4,7 juta barel, dibandingkan dengan kenaikan 499.000 barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar mengestimasi bahwa stok akan turun 1,85 juta barel.
sumber : fxstreet