Dolar Strong Bullish, Harga Emas pun Jatuh
Harga emas jatuh pada Senin (2/12/2024), mengakhiri reli empat hari berturut-turut. Penurunan ini dipicu oleh penguatan tajam dolar Amerika Serikat (AS) serta kekhawatiran investor terhadap data ekonomi penting dan pandangan The Fed tentang jalur suku bunga di masa mendatang.
Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot jatuh 0,6% dan ditutup di US$ 2.638,58 per ons, setelah di awal perdagangan sempat jatuh hingga 1%.
Penguatan dolar AS, sebagian dipicu oleh pernyataan Presiden Terpilih AS Donald Trump, turut menekan harga emas. Trump mendesak negara-negara anggota BRICS untuk tidak mencoba menggantikan peran dolar sebagai mata uang utama dunia. Ia bahkan mengancam akan memberlakukan tarif 100% bagi negara yang menentangnya.
Pernyataan tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa suku bunga AS akan tetap tinggi lebih lama, yang telah memicu penurunan harga emas sebesar 3% pada November lalu, yang menjadi penurunan bulanan terbesar sejak September 2023.
Wakil Presiden dan Strategis Senior Logam di Zaner Metals Peter Grant mengatakan, meskipun harga emas sempat tertekan, ketidakpastian geopolitik yang terus berlangsung membantu membatasi penurunan lebih lanjut. Ia memprediksi pasar emas akan mengalami pergerakan fluktuatif menjelang akhir tahun.
Indeks dolar AS melonjak 0,7%, menjadi kenaikan harian terkuat dalam hampir empat minggu terakhir. Kenaikan ini membuat harga emas, yang diperdagangkan dalam mata uang dolar, menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain.
Pekan ini, pasar akan memantau sejumlah data ekonomi penting AS, termasuk laporan lowongan pekerjaan, laporan ketenagakerjaan ADP, dan data non-farm payrolls. Selain itu, pidato dari pejabat The Fed, termasuk Ketua The Fed Jerome Powell, juga menjadi perhatian utama.
Analis BMI mencatat bahwa risiko penurunan harga emas pada 2025 cukup besar, dengan volatilitas signifikan. Mereka memprediksi The Fed akan mengambil pendekatan lebih hati-hati dalam memangkas suku bunga, yang bisa berdampak negatif bagi emas.
Setelah pemangkasan suku bunga 25 basis poin bulan lalu menjadi 4,5%-4,75%, pasar memperkirakan peluang pemangkasan lanjutan pada Desember sebesar 64%, sesuai dengan ekspektasi sebagian besar lembaga keuangan utama.
Selain emas, harga logam mulia lainnya mengalami pergerakan beragam. Perak spot turun 0,6% menjadi US$ 30,41 per ons. Sedangkan platinum naik tipis 0,1% menjadi US$ 946,25 dan palladium meningkat 0,6% menjadi US$ 984,75 per ons.
sumber : fxstreet